Dikalahkan No 19 Dunia, Fokus No 1 Indonesia ke Olimpiade Tak Goyah

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Dikalahkan No 19 Dunia, Fokus No 1 Indonesia ke Olimpiade Tak Goyah


JawaPos.com – Anthony Sinisuka Ginting tampil tak sesuai harapan di simulasi Olimpiade Tokyo 2020. Dia kalah rubber game 21-13, 19-21, 7-21 oleh Shesar Hiren Rhsutavito di pelatnas PBSI, Cipayung, pada Kamis lalu (18/6).

Meski kalah melawan pemain nomor 19 dunia, Ginting tak ingin konsentrasinya menjelang keberangkatan ke Jepang pada 8 Juli terganggu. Tim bulu tangkis akan berangkat 10 hari lebih awal untuk menjalani pemusatan latihan di Kumamoto.

Menjadi Olimpiade pertamanya, Ginting mengaku exited dengan turnamen kali ini. ”Mimpi semua atlet rasanya berlaga di sini (Olimpiade). Ya, ekspektasinya pasti mau memberikan yang terbaik,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Walau kondisi tidak menentu, Ginting ingin berfokus mempersiapkan diri sendiri. Batalnya Malaysia Open 2021 dan Singapore Open 2021 membuat persiapan kali ini berbeda.

”Persiapan kali ini lebih berat karena tidak ada parameter mengukur sampai mana kemampuan dan kekuatan saya. Idealnya memang ada beberapa turnamen dulu sebagai uji coba,” kata Ginting.

Terkait kekalahan saat laga simulasi, Ginting kini punya gambaran evaluasi apa yang harus dilakukan. Kondisi yang sama dialami calon-calon lawannya nanti. Dalam Olimpiade Tokyo 2020 mendatang, penantang terberat Ginting adalah Kento Momota, Chen Long, dan Viktor Axelsen.

”Saya fokus saja dengan diri saya. Berusaha menjadikan suasana latihan seperti di pertandingan. Kompetitif, tapi menjaga tekanan agar tidak menjadi beban,” lanjutnya.

Sekjen PP PBSI M. Fadil Imran juga tidak mempermasalahkan hasil simulasi lalu. Simulasi itu diperlukan untuk melihat kesiapan terakhir pemain. Dari tujuh wakil ke Olimpiade, hanya tiga yang meraih kemenangan.

Baca Juga: Luar Biasa, Masih 16 Tahun, Tanpa Ranking Dunia, Sikat No 1 Indonesia

”Justru dari hasil simulasi ini, para pelatih bisa melakukan evaluasi dan koreksi untuk melihat faktor-faktor apa yang kurang. Dengan waktu yang tersisa, pelatih bisa memoles agar pemain lebih siap,” ujar Fadil.


Dikalahkan No 19 Dunia, Fokus No 1 Indonesia ke Olimpiade Tak Goyah