Obituari Sosok Pencipta Logo Persebaya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Obituari Sosok Pencipta Logo Persebaya


JawaPos.com-Masyarakat mungkin hanya mengenal logo Persebaya Surabaya adalah seorang lelaki berambut sebahu dengan ikat kepala.

Mulutnya terbuka seperti sedang berteriak. Gambar tersebut banyak ditemukan di kaus-kaus pendukung Persebaya. Terlihat juga di sejumlah tempat di beberapa sudut Kota Surabaya dan bahkan sampai ke Sidoarjo.

Mereka yang memakai atau yang melihatnya merasa bangga dengan logo tim pujaannya itu.

Namun, mereka yang jumlahnya ribuan (atau bahkan ratusan ribu) tersebut mungkin banyak yang tak tahu siapa yang menciptakan logo fenomenal itu. Dia adalah Muhtar. Kami yang bekerja di Jawa Pos lebih suka memanggilnya dengan Mister.

Kali pertama mengenalnya saat Askring atau Asal Kringetan, sebuah tim sepak bola yang beranggota karyawan semua bagian (mulai redaksi, pracetak, percetakan, hingga ekspedisi) di Jawa Pos, berlatih di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, atau yang juga dikenal sebagai Stadion Tambaksari. Posisinya adalah penjaga gawang.

Tapi, posisi itu tidak paten bagi Mister. Saat Askring pindah ke lapangan Menanggal, posisinya adalah winger. Dengan usia yang tak muda lagi, Mister tetap bermain penuh semangat. Layaknya pemain PSM Makassar, kota asal Mister, dia tak mau kalah dengan pemain muda.

Seusai latihan pun, Mister tak langsung pulang. Dia bahkan termasuk yang terakhir meninggalkan lapangan. Mister tak canggung berkumpul dan berbaur dengan rekan-rekan yang usianya jauh lebih muda.

Tak pernah Mister bercerita bahwa dirinyalah yang menggambar logo wong mangap itu. Padahal, di tembok lapangan Menanggal jelas-jelas terlihat logo ikonik tersebut.

Frekuensi bertemu dengan Mister mulai berkurang ketika Askring pindah ke lapangan Pandansari atau yang dikenal dengan lapangan mahmil karena lokasinya di belakang pengadilan militer.

Jarak yang makin jauh dari rumahnya di Kutisari Selatan bisa menjadi pertimbangan. Juga usianya yang terus bertambah, apalagi beliau sudah masuk masa pensiun sebagai karyawan Jawa Pos.

Pandemi Covid-19 membuat saya dan para penggawa Askring lainnya makin tak bisa berkumpul lagi. Berkomunikasi pun hanya sesekali dan membaca pesan Mister di grup yang kami punya.

Hingga akhirnya kemarin sore (14/6) sebuah pesan dari seorang teman masuk ke grup. Kabar duka, Mister meninggal dunia. Sedih rasanya. Bisa juga baru sekarang ribuan pendukung Persebaya tahu dan langsung kehilangan sosoknya.

Selamat jalan, Mister Muhtar. Karyamu akan selalu dikenang. (*)

Sidiq Prasetyo
Wartawan Jawa Pos


Obituari Sosok Pencipta Logo Persebaya