RS Lapangan Indrapura Lacak Varian Baru Covid-19 di Bangkalan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

RS Lapangan Indrapura Lacak Varian Baru Covid-19 di Bangkalan


JawaPos.com – Jumlah pasien Covid-19 asal Bangkalan yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya, terus bertambah. Penanggung Jawab RSLI Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara menyebutkan, hingga kemarin (7/6), sebanyak 23 warga Bangkalan menjadi penghuni RSLI. Dengan demikian, total ada 110 pasien yang dirawat.

Sebanyak 10 di antara 23 pasien Covid-19 asal Madura berada dalam kondisi cycle threshold (CT) value di bawah 25. Mereka terpapar Covid-19 dengan kategori sedang. Gejala yang dialami, antara lain, demam, batuk, dan flu. Uji sampel kepada pasien yang bersangkutan sudah dilakukan. ”Sampel sudah dikirimkan ke Balitbangkes, Jakarta, dan ITD Unair, Surabaya,” kata dr Nalendra.

Uji sampel bertujuan mengantisipasi adanya virus varian baru. Sebab, Madura merupakan salah satu wilayah asal para Pekerja Migran Indonesia (PMI) Jawa Timur yang baru saja tiba di Surabaya. Nalendra khawatir lonjakan kasus berkaitan dengan pemulangan PMI.

Jenderal bintang satu itu menjelaskan, uji sampel memakan waktu selama 14 hari. Sambil menunggu hasilnya, 23 pasien asal Madura dirawat dalam ruangan terpisah. Tidak digabungkan dengan pasien Covid-19 umum. Metode perawatan yang diberikan sama dengan penanganan pasien PMI asal Jawa Timur. Pasien harus menjalani uji usap PCR setiap lima hari dan dua hari berikutnya. Mereka baru diperbolehkan pulang ketika sudah dinyatakan negatif melalui dua kali swab PCR. Setelah keluar dari rumah sakit, mereka tidak diperbolehkan berinteraksi atau kontak langsung dengan orang lain. Mereka harus menjalani isolasi selama 7 hari hingga 14 hari.

Pemprov Jawa Timur memberikan perhatian khusus terhadap lonjakan kasus positif di Kabupaten Bangkalan. Permohonan kepada Kementerian Kesehatan untuk mengirim 32 HNFC sudah diajukan. Rumah sakit penyangga dan tempat penampungan juga diaktifkan. Tadi malam Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin rapat koordinasi bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda).

Khofifah juga meminta tracing dan testing dilakukan secara masif. Mobil PCR test yang dikirimkan ke Bangkalan mulai beroperasi kemarin. Titik beroperasi disesuaikan kondisi lapangan. ”Harapannya, kasus Covid-19 bisa terungkap dengan cepat,” tuturnya.

BERLAKU UNTUK SEMUA: Petugas melakukan swab antigen kepada pengendara yang memasuki Kota Surabaya melalui Jembatan Suramadu pada Senin dini hari (7/6). (AHMAD KHUSAINI/JAWA POS)

Mantan menteri sosial itu mempersilakan pasien dibawa ke Surabaya. Tepatnya pada rumah sakit penyangga yang sudah disiapkan. Yakni, RSUD dr Soetomo, RSU Haji Surabaya, RS Universitas Airlangga, RS PHC, RS Adi Husada Undaan, dan RS Al-Irsyad Surabaya.

Baca juga: Pasien di Rumah Sakit Covid-19 Indrapura Ikuti Salat Idul Fitri

Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron kepada Jawa Pos Radar Madura menyampaikan, lebih dari 1.000 pengendara sudah menjalani rapid test antigen di pos penyekatan akses Suramadu sisi Madura. Saat dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR), 22 orang diketahui positif. ”Lonjakan kasus Covid-19 terjadi karena momen Idul Fitri. Sebab, saat itu banyak perantau yang pulang kampung sebelum pemberlakuan pelarangan mudik. Ditambah, PMI baru pulang dari luar negeri. Jumlah PMI yang datang ke Bangkalan mencapai 933 orang,” ungkapnya.

Pria yang biasa disapa Ra Latif itu menuturkan, untuk menekan persebaran klaster keluarga, pemerintah akan menjemput orang yang terpapar dengan status OTG. Mereka bakal ditempatkan di Balai Diklat BKPSDA di Jalan Soekarno-Hatta. ”Di sana akan ada dokter yang berjaga. Kebutuhan sehari-hari bakal disediakan” jelasnya.


RS Lapangan Indrapura Lacak Varian Baru Covid-19 di Bangkalan