Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id


Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan kemarin (2/8). Pasar saham nasional merespons positif perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Meski begitu, penularan Covid-19 varian Delta dan Delta Plus menjadi perhatian investor.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee memperkirakan, penguatan tersebut tidak berlangsung lama. Menjelang akhir pekan, IHSG berpeluang melemah. ”Dengan support di level 6.050–5.947 dan resistance di level 6.166–6.200,” katanya kepada Jawa Pos.

Menurut dia, IHSG menguat karena pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden menghadapi banyak tantangan dan hambatan dalam menangani pandemi Covid-19 varian Delta. Mulai penolakan protokol kesehatan (prokes), vaksinasi yang bersifat politis, hingga merebaknya hoax.

Selain itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II 2021 mencapai 6,5 persen YoY menjadi USD 19,4 triliun. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi para ekonom sebelumnya yang memprediksi pertumbuhan 8,4 persen.

”Itu menunjukkan pemulihan ekonomi AS pada 2021 mungkin tidak secepat yang diharapkan meski stimulus Presiden Joe Biden sudah berjalan. Ini faktor positif bagi pasar keuangan karena akan menahan bank sentral AS, The Federal Reserve System (The Fed), mengubah kebijakan moneternya (tapering off),” terang Hans.

Hans mengungkapkan, sentimen juga datang dari laporan World Economic Outlook edisi Juni 2021. International Monetary Fund (IMF) mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,9 persen tahun ini. Untuk 2022, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,9 persen. Proyeksi IMF itu lebih rendah 40 basis points (bps) daripada edisi April 2021. Koreksi tersebut dipicu naiknya kasus Covid-19 dan masih lambatnya laju vaksinasi. Mengingat luasnya teritorial Indonesia, distribusi vaksin tidak semudah negara-negara lainnya.

”Saham emiten telekomunikasi bakal menguat. Sebab, kebiasaan masyarakat yang menggunakan platform digital untuk memenuhi kebutuhan di tengah pandemi,” ujarnya. (han/c14/dio)

PENUTUPAN IHSG SEBULAN TERAKHIR

26 Juli: 6.106,39

27 Juli: 6.081,56

28 Juli: 6.085,64

29 Juli: 6.130,20

30 Juli: 6.084,42

2 Agustus: 6.096,54

Sumber: Bursa Efek Indonesia