Pasutri Penemu Vaksin Pfizer Siapkan Vaksin Baru Lawan Varian Delta

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pasutri Penemu Vaksin Pfizer Siapkan Vaksin Baru Lawan Varian Delta


JawaPos.com – Pasangan suami istri penemu vaksin Covid-19 metode mRNA Pfizer, Ozlem Tureci dan Ugur Sahin, sudah mempersiapkan vaksin terbaru yang lebih manjur untuk melawan varian Delta. Keduanya juga pemilik perusahaan farmasi asal Jerman, BioNTech.

Mereka mengambil tindakan dan merumuskan vaksin Covid-19 yang dikhususkan untuk memberikan perlindungan terhadap ancaman varian Delta yang lebih cepat menular. BioNTech sebelumnya bermitra dengan salah satu perusahaan medis terbesar, Pfizer, untuk mengembangkan vaksin Covid-19 pertama selama pandemi.

Untuk mengembangkan vaksin baru yang difokuskan pada varian Delta, BioNTech menggunakan prosedur laboratorium yang serupa. Namun, kali ini jauh lebih mudah melalui teknologi mRNA yang sebelumnya digunakan untuk memformulasi vaksin terhadap varian Alpha.

Metode mRNA terdiri dari kode genetik yang digunakan untuk mengajari tubuh manusia cara memblokir virus Korona. Dengan mRNA, mengembangkan vaksin untuk melawan varian Delta semudah mengubah kode.

Ozlem Tureci mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini didistribusikan di seluruh dunia mengandung protein lonjakan varian Alpha. Pakar tersebut mengatakan dalam sebuah laporan oleh Fast Company bahwa satu-satunya prosedur yang harus dilakukan para ahli adalah memotong protein lonjakan asli dari formula vaksin dan menggantinya dengan varian Delta.

Teknologi mRNA menurut Tureci bertindak mirip dengan teknologi platform yang menjaga stabilitas komposisinya meskipun harus mengubah urutan kode yang terkandung dalam vaksin Covid-19. Ia menambahkan bahwa pembuatan vaksin khusus varian Delta tidak memerlukan langkah tambahan dan rumit, menggunakan prosedur yang sama dengan apa adanya.

“Mengembangkan vaksin varian Delta hanya membutuhkan waktu beberapa minggu,” kata Ugur Sahin yang merupakan suami Tureci seperti dilansir Science Times.

Ia mengatakan bahwa dengan urutan yang ada, pembuatan vaksin Covid-19 yang menargetkan varian Delta hanya akan melalui proses selama empat minggu atau kurang. Dengan urutan dan teknologi mRNA yang tepat, para peneliti akan lebih mudah menganalisis dan memproduksi vaksin dibandingkan dengan rekor pengembangan vaksin tercepat sebelumnya, yang memakan waktu empat tahun.

CEO BioNTech itu mengatakan dalam laporannya bahwa segala sesuatu mengenai vaksin untuk melawan varian Delta akan jauh lebih mudah. Mempertimbangkan teknologi yang tersedia, ia mengatakan bahwa perusahaan dapat mengirimkan vaksin hanya dalam 100 hari atau kurang dari itu.

Setiap proses akan memakan waktu yang lebih singkat, termasuk uji lab, dibandingkan dengan pengembangan vaksin untuk varian Alpha. BioNTech dan Pfizer menemukan dalam penelitian mereka sebelumnya bahwa perlindungan terhadap varian Delta jauh lebih efektif jika seseorang divaksinasi dengan suntikan ketiga. Meski berpotensi semua akan dapat dosis ketiga, para kritikus dan pakar lainnya meragukan solusi tersebut.


Pasutri Penemu Vaksin Pfizer Siapkan Vaksin Baru Lawan Varian Delta