Riski, Guru SDN Sidotopo 1 yang Mewakili Indonesia di SEAMEO RECSAM

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Riski, Guru SDN Sidotopo 1 yang Mewakili Indonesia di SEAMEO RECSAM


Mengharumkan nama Indonesia tentu dapat diwujudkan dengan beragam cara. Misalnya, yang dilakukan Riski. Guru kelas IV SDN Sidotopo 1/48 Surabaya itu mengikuti pelatihan, penelitian, dan pengembangan dalam pendidikan khusus matematika se-Asia Tenggara.

AZAMI RAMADHAN, Surabaya

SALING sahut percakapan berbahasa asing terdengar dari luar pagar Jalan Sidotopo Wetan Baru kemarin (16/8). Rupanya, di dalam ruang kelas Riski sedang berdiskusi secara virtual dengan guru matematika dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Guru kelas IV itu sedang mengikuti SEAMEO Regional Centre for Education in Science and Mathematics (RECSAM). Wadah pelatihan, penelitian, dan pengembangan dalam pendidikan sains, matematika, dan teknologi yang diikuti negara-negara anggota ASEAN.

”Iya kalau tidak pandemi, acaranya di Penang, Malaysia. Ini dilakukan virtual,” kata Riski di sela-sela berlangsungnya pelatihan tersebut. Pada Senin itu, jadwal pertemuan virtualnya cukup padat.

Sebelum menghadiri kelas SEAMEO RECSAM, dia menyempatkan menjadi guru pamong di pendidikan profesi guru (PPG) se-Indonesia. Kegiatannya sama, yakni memberikan penyuluhan dan pendampingan tentang proses pembelajaran daring.

Bagi pria usia 33 tahun itu, tujuan dua kegiatan tersebut sama. Bagaimana membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sebab, keaktifan siswa itu merupakan pokok dari pembelajaran daring. Tugas guru adalah membentuk pola pemikiran kepada siswa di berbagai jenis pelajaran. Salah satunya matematika. ”Matematika itu enggak sekadar hitung-menghitung. Tapi, ada pola berpikirnya. Jadi, bisa berkembang gitu, nggak saklek,” tuturnya.

Selama hampir tujuh hari mengikuti SEAMEO RECSAM, dia mengingat berbagai konsep pemikiran yang didapat dari Jepang. Saat itu, dia magang di Daisan Hino Elementary School, Tokyo, pada 2018. Bukan trik cepat dan kilat dalam menyelesaikan soal matematika. Tapi, peta pemikirannya.

”Ada konsep neriage map namanya. Itu mengasah pola siswa melihat soal matematika. Bukan trik,” jelas alumnus PGSD Unesa itu. ”Jadi, alur pemikiran siswa itu mahal. Itu yang dikejar di Jepang dan di SEAMEO ini. Bukan banyak-banyakan aplikasi,” lanjutnya.

Kepada Jawa Pos, dia juga memperlihatkan hasil dari penerapan neriage map yang dikerjakan siswa. Misalnya, meminta siswa menyuguhkan dan menjelaskan bagaimana pecahan ¼ dengan berbagai bentuk. Kata dia, ada siswa yang berpikir out of the box.

”Ada empat kotak kan. Tiga kotak kuning, satu kotak merah. Itu ada yang buat kotak warna merah dibagi dua dengan bentuk yang berbeda. Itu menarik bukan?” terangnya. Itulah yang menurut dia proses pembelajaran dan siswa tersebut dapat menjelaskan alasannya. Itulah interaksi.

Hasil pembelajaran dari siswanya itu juga dijadikan sebagai bahan kerja kelompoknya di SEAMEO RECSAM 2021. Bersama dengan guru matematika dari Kamboja, Malaysia, dan Myanmar.

Bagi dia, hal tersebut merupakan kebanggaan tersendiri lantaran hasil pembelajaran itu menjadi diskusi kelompoknya. Meski demikian, dia menyadari bahwa ilmu dan pengetahuannya tentang matematika sangatlah dangkal. Terlebih ketika berkumpul bersama guru-guru terbaik dari berbagai negara di Asia Tenggara. Ke depan dia ingin apa yang didapatnya dapat teraplikasi di Surabaya, khususnya SDN Sidotopo 1 Surabaya.


Riski, Guru SDN Sidotopo 1 yang Mewakili Indonesia di SEAMEO RECSAM