Command Center 112 Kota Surabaya Jadi Percontohan Nasional

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Command Center 112 Kota Surabaya Jadi Percontohan Nasional


JawaPos.com–Program Command Center 112 Kota Surabaya didapuk menjadi percontohan nasional. Hal itu disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Risma yang juga mantan Wali Kota Surabaya datang bersama jajaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI ke kantor Command Center 112 di Gedung Siola, Surabaya, Sabtu (20/11). Dalam kunjungannya kali ini, Mensos Risma menunjukkan kecanggihan sistem layanan publik Kota Pahlawan ke jajarannya untuk diaplikasikan di pemerintahan pusat.

Bukan hanya menilik ruangan Command Center 112, di gedung delapan lantai itu, Mensos Risma bersama rombongan juga mampir ke Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Koridor Coworking Space, hingga ke Sentra UMKM di lantai dasar bangunan bersejarah di Jalan Tunjungan itu.

Mensos Risma mengatakan, pelayanan publik CC 112 di Kota Pahlawan bisa dijadikan contoh untuk pemerintah pusat. Sebab, dengan layanan tersebut pemerintah pusat dapat cepat tanggap mengetahui, mendengar, dan membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan atau keluhan.

”Nanti mau bikin semacam command center yang bisa menampung seluruh keluhan masyarakat. Karena selama ini kan keluhan masyarakat itu tidak terintegrasi dan dikelola dengan baik,” kata Mensos Risma.

Selain untuk merespons cepat keluhan masyarakat, dia juga ingin pelayanan satu pintu terintegrasi dalam satu ruangan. Bukan hanya di dalam satu ruangan, tetapi juga terkoneksi di dalam satu sistem.

Mantan Wali Kota Surabaya selama dua periode itu menyebut, ketika terjadi bencana, pemerintah pusat kesulitan berkoordinasi dengan daerah. Sehingga, dengan sistem layanan itu, dia berharap dapat mempermudah kerja pemerintah dalam penanganan bencana.

”Sekarang kita punya citra satelit. Nah citra satelit itu kemudian kita gunakan untuk berkomunikasi dengan teman-teman di daerah. Misal ada bencana, meskipun BMKG sudah memberikan informasi, tapi kalau ada yang mengkomunikasikan direct langsung ke pusat kan lebih baik,” ujar Risma.

Dia optimistis, Indonesia bisa memiliki pusat layanan yang terkoneksi antara pusat dengan daerah. ”Saya yakin Indonesia itu bisa. Jadi bukan hanya untuk penanganan bencana, tetapi juga menangani kemiskinan, disabilitas juga,” papar Risma.

Dia menambahkan, saat ini proses pelaksanaan sistem publik terintegrasi yang digagasnya di pemerintah pusat sudah hampir rampung. Dipastikan layanan itu bisa beroperasi pada awal Desember.

”Jadi bukan hanya penanganan bencana, tetapi juga menangani kemiskinan, juga disabilitas. Mudah-mudahan awal bulan depan bisa beroperasi. Sekarang ini lagi mikirin yang mengisi petugasnya, bagaimana caranya nanti yang bertugas itu tiga shift. Karena saya ingin ada tiga shift seperti di Surabaya,” ucap Risma.

Sementra itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Bakesbangpol BPB Linmas Kota Surabaya, Yusuf Masruh menanggapi positif, rencana Mensos Risma yang akan membuat layanan publik terintegrasi di pemerintah pusat. Dengan pelayanan command center akan mempermudah masyarakat ketika membutuhkan bantuan mendesak.

”Kalau pemerintah pusat membuat seperti CC 112, pasti akan banyak yang terbantu. Jangkauannya kan pasti lebih luas, apalagi dalam keadaan cuaca ekstrem seperti sekarang dan pandemi. Itu sangat diperlukan,” kata Yusuf.

Menurut Yusuf, selama ini CC 112 terdapat berbagai satgas yang disiagakan. Mulai dari Posko Terpadu, BKO, dan OPD terkait yang mendukung dan menopang CC 112 untuk menanggapi keluhan masyarakat.

”Jadi warga bisa terfasilitasi, mulai kesulitan dalam hal sosial, ada keluhan soal anak, ada bantuan medis, ada hewan lepas, bahkan hal yang krusial seperti anak tenggelam di sungai, itu kan kita bisa bantu,” jelas Yusuf.

CC 112 memiliki 22 orang petugas strategis. Mulai dari jajaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Dinas Pemadam Kebakaran (PMK), Satpol PP, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perhubungan (Dishub), dan masih banyak lainnya.

”Karena command center harus 24 jam, jadi dibagi tiga shift. Kaki tangannya kan ada di posko-posko terpadu itu. Malam pun banyak yang meminta bantuan, seperti medis dan lain sebagainya,” jelas Yusuf.


Command Center 112 Kota Surabaya Jadi Percontohan Nasional