June 16, 2020 at 10:34AM - WP KPK: Kritik Bintang Emon Semangat Kinerja Pemberantasan Korupsi -

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

WP KPK: Kritik Bintang Emon Semangat Kinerja Pemberantasan Korupsi

JawaPos.com – Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memberi dukungan terhadap kritik yang disampaikan Komika Bintang Emon, terkait tuntutan satu tahun terhadap pelaku penyeran terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

“Apa yang dilakukan Bintang Emon semakin menyemangati kami untuk lebih giat berjuang memberantas korupsi. Karena ternyata banyak orang mendukung cita-cita menjadikan Indonesia bebas dari korupsi,” kata Ketua WP KPK, Yudi Purnomo dalam keterangannya, Selasa (16/6).

Yudi menuturkan, kritik cerdas yang disampaikan pemenang Stand Up Comedy Academy 3 itu disebut mewakili kaum muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Mempunyai harapan Indonesia bebas dari korupsi.

Namun dibalik suara kritis Bintang Emon, dia malah diserang buzzer dengan tudingan pemakai narkoba. WP KPK, lanjut Yudi, dukungan masyarakat terus mengalir untuk Bintang Emon.

“Kami memahami tentu ada resiko dari menyuarakan kebenaran, namun Mas Bintang Emon tentu saja tidak takut, apalagi dukungan masyarakat dan netizen juga mengalir kepada Bintang Emon karena mewakili suara mereka,” beber Yudi.

Yudi mengharapkan, apa yang disampaikan Bintang Emon dapat menjadi inspirasi bagi kerja pemberantasan korupsi. Karena koruptor harus segera dibersihkan.

“Koruptor harus segera ditangkapi karena mereka merusak ekonomi kita, lingkungan alam kita, mengambil uang negara, dan yang terpenting mereka memperkaya diri mereka dan membuat rakyat semakin miskin,” tukasnya.

Untuk diketahui, akun media sosial Twitter @bintangemon di serang buzzer karena ikut mengungkapkan penyesalan terkait tuntutan ringan pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Bintang Emon turut menyampaikan sejumlah kejanggalan dalam tuntutan satu tahun pidana penjara terhadap pelaku penyerangan Novel Baswedan. Pria bernama lengkap Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang ini menggunakan logika berpikir sederhana yang membuat masyarakat mudah memahami.

“Katanya enggak sengaja, tapi kok bisa terkena muka? Kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah. Menyiram badan enggak mungkin meleset ke muka kecuali Pak Novel Baswedan memang jalannya handstand bisa lu protes, ‘lPak hakim saya niatnya nyiram badan cuma gara-gara dia jalannya bertingkah jadi kena muka bisa, masuk akal. Sekarang kita cek yang enggak normal cara jalannya Pak Novel Baswedan atau tuntutan buat kasusnya,” kata Bintang Emon.

Pemenang Stand Up Comedy Academy 3 ini berujar, penyerangan tersebut bukanlah pelajaran untuk Novel Baswedan, melainkan sudah masuk pada kasus kekerasan.

“Katanya cuma buat kasih pelajaran, lu kalau mau kasih pelajaran, Pak Novel Baswedan jalan lu pepet, lu bisikin, Eh tahu gak kita punya grup yang enggak ada lu-nya loh pergi, nah pasti insecure ‘Ih salah gue apa ya?, introspeksi Pak Novel, pelajaran jatuhnya. Air keras dari namanya udah keras, kekerasan gak mungkin keairan,” ucap Bintang Emon.

Apalagi peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada seusai salat subuh. Menurut Bintang Emon, tidak masul akal jika para terdakwa beralasan tidak sengaja melakukannya.

“Katanya enggak sengaja, tapi niat bangun subuh. Asal lu tahu subuh itu waktu salat yang godaan setannya paling kuat, banyak yang enggak bangun subuh. Gue, temen-temen gue, banyak yang kelewat. Tapi ini ada yang bangun subuh bukan buat salat subuh, tapi buat nyiram air keras ke orang yang baru pulang salat subuh,” ujar Bintang Emon.

“Jahat enggak? Jahat. Siapa yang diuntugin? Setan. Jadi ada pembenaran. Tuh kan bener kata gue mending tidur aja. Sekalinya melek nyelakain orang kan lu. Ngerasa benar setan gara-gara lu, respect setan sama lu, manteb-lah,” ucap Bintang Emon menandaskan.

Saksikan video menarik berikut ini:

WP KPK: Kritik Bintang Emon Semangat Kinerja Pemberantasan Korupsi