June 19, 2020 at 08:51AM - Gagal Tes Doping, Manusia Tercepat di Dunia Bisa Dilarang ke Olimpiade -

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Gagal Tes Doping, Manusia Tercepat di Dunia Bisa Dilarang ke Olimpiade

JawaPos.com-Christian Coleman terancam menghadapi fase terburuk dalam karirnya.

Manusia tercepat di dunia saat ini tersebut, bisa saja tak boleh berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan.

Juara dunia 100 meter 2019 itu mendapatkan hukuman sementara selama dua tahun karena gagal menjalani tiga tes doping dalam 12 bulan terakhir. Skorsing itu disampaikan oleh Unit Integritas Atletik (AIU) (18/6).

Pelari Amerika Serikat berusia 24 tahun itu sejatinya wajib melakukan tes doping pada 9 Desember 2019. Namun, Coleman tidak melakukannya.

Coleman mengaku marah dan kesal karena munculnya hukuman ini. Menurutnya ini semua adalah salah paham.

Saat anggota AIU datang untuk melaksanakan tugasnya, Coleman mengatakan tidak berada di rumah. Ketika itu, dia sedang berbelanja kebutuhan Natal. Jarak antara toko dan rumahnya hanyalah lima menit.

Coleman mengklaim bahwa anggota AIU tidak berusaha untuk menghubunginya. “Saya tidak pernah dan tidak akan pernah menggunakan suplemen atau obat-obatan untuk meningkatkan performa saya,” tulis Coleman di akun media sosialnya.

“Saya tak keberatan melakukan tes doping sepanjang hari dalam sisa karir saya untuk membuktikan bahwa saya tidak bersalah. Saya tidak memiliki apapun untuk disembunyikan. Saat ini, saya bahkan tidak diberikan kesempatan untuk menunjukkannya,” tegas sprinter kelahiran Atlanta, Georgia itu.

Coleman menambahkan bahwa sebelumnya dia selalu mendapatkan panggilan telepon jika akan menjalani tes doping. Namun, saat kejadian terakhir, petugas AIU menulis alamatnya dengan salah. Jadi, mereka tidak berhasil menemukannya.

Dalam peraturan AIU, tester yang bertugas tidak memiliki hak atau kewajiban untuk menelepon atlet jika sang atlet tidak berada di tempat. Atlet juga dianggap gagal menjalani tes doping jika tidak berada di tempat selama satu jam sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Jika atlet tidak berada di lokasi, tester AIU juga wajib berada di lokasi selama 60 menit. Kalau tidak bertemu juga, maka sang petugas bisa meninggalkan tempat.

Sebelum gagal menjalani tes pada 9 Desember 2019, Coleman juga tidak melakukan tes doping pada 16 Januari 2019 dan 26 April 2019.

Tiga kali gagal menjalani tes dalam 12 bulan, bisa membuat Coleman dihukum selama dua tahun oleh AIU. Peluangnya untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 pada 2021 bisa melayang.

“Sistem harus berubah. Saya kira pokok masalahnya adalah mereka ingin membuat organisasi ini bersih dengan mengetes semua orang dan menangkap orang-orang yang curang. Jadi bukan berusaha menangkap orang yang tidak berada di rumah, seolah-olah mereka tidak mau melakukan tes doping,” kesal Coleman.

“Bagi siapapun, ini sama sekali tidak adil,” imbuhnya.

Gagal Tes Doping, Manusia Tercepat di Dunia Bisa Dilarang ke Olimpiade