Santri Baru Ponpes Tebuireng Wajib Rapid Test

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Santri Baru Ponpes Tebuireng Wajib Rapid Test


JawaPos.com–Ribuan santri Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diwajibkan membawa dokumen rapid test atau tes cepat saat kembali ke pondok. Sebab, pihak pondok ingin memastikan mereka sehat dan terbebas dari infeksi virus korona atau Covid-19.

”Dokumen rapid test tetap kami syaratkan sebagai instrumen penapisan awal. Alhamdulillah, kesadaran para calon santri dan wali santri cukup tinggi,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng, Jombang, Nur Hidayat seperti dilansir dari Antara di Jombang.

Hidayat mengatakan, banyak wali santri yang intensif mencari informasi terkait dengan persyaratan anak-anaknya saat hendak kembali masuk ke pondok. Termasuk jika hasil tes cepat anak mereka yang dinyatakan reaktif.

Untuk kasus seperti itu, lanjut dia, Gugus Tugas Pesantren menyarankan agar mereka tinggal di rumah dulu sementara waktu menunggu jadwal gelombang berikutnya. Dengan begitu, diharapkan mereka bisa segera sehat dan bisa kembali ke pondok.

”Ada juga wali santri yang sangat antusias untuk memberangkatkan anaknya ke pondok, sampai melakukan uji swab karena hasil rapid test anaknya reaktif. Setelah dilakukan uji swab, Alhamdulillah hasilnya ternyata negatif Covid-19. Jadi yang bersangkutan diperkenankan berangkat ke pondok,” terang Hidayat.

Dia memahami kondisi wali murid guna memastikan kesehatan santri yang hendak kembali ke pondok. Kondisi tersebut menandakan adanya kerinduan yang kuat dari para orang tua terhadap pendidikan pesantren untuk putra-putri mereka.

”Jadi posisi pesantren melayani kehausan spiritual masyarakat. Dengan tetap berusaha mematuhi protokol kesehatan dan pendekatan spiritual, semoga para santri baru tersebut tetap sehat dan mulai menjalankan adaptasi kebiasaan baru di pesantren,” kata Nur Hidayat.

Sementara itu, sebanyak 1.389 santri baru Pesantren Tebuireng, Jombang, sudah mulai karantina mandiri sejak Minggu (30/8). Selama 14 hari ke depan, para santri akan menjalani program karantina sebelum diperkenankan memasuki asrama pesantren.

”Mereka adalah santri baru yang telah lolos seleksi penerimaan pada akhir Desember 2019 dan awal tahun ini. Mereka datang sesuai jadwal yang ditetapkan pengurus pada 30 Agustus,” kata Hidayat.

Santri baru tersebut, lanjut dia, dikarantina di beberapa lokasi terpisah antara lain di Kampus B dan C Universitas Hasyim Asy’ari, Kampus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, kompleks MTs, SMP, dan SMA, serta kompleks Pesantren Sains Tebuireng 2 di Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.

Berbeda dengan gelombang pertama yang terdiri atas kelas akhir serta telah datang pada 20 Juli dan 15 Agustus, para santri baru tersebut akan mendapatkan materi orientasi tentang kepesantrenan. ”Selain pembiasaan kegiatan ubudiyah ala santri, selama masa karantina mereka akan diajak memahami materi terkait adaptasi kebiasaan baru. Juga belajar cara menulis pegon sebagai bekal mengaji kitab kuning,” ujar Hidayat.

Saksikan video menarik berikut ini:


Santri Baru Ponpes Tebuireng Wajib Rapid Test