Piala Menpora Panggung Pemain Lokal, Penentu Liga 1

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Piala Menpora Panggung Pemain Lokal, Penentu Liga 1


Pandemi dan belum jelasnya kompetisi resmi membuat klub-klub tidak jor-joran di turnamen Piala Menpora. Kesempatan pemain lokal mencuri perhatian.

KERINDUAN penikmat sepak bola tanah air segera terobati. Sore ini kickoff turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora menjadi tanda menggeliatnya lagi aktivitas sepak bola setelah setahun vakum karena pandemi.

Umumnya ajang pemanasan, klub-klub memanfaatkannya untuk menjajal skuad sebelum berlaga di kompetisi resmi. Namun, mepetnya persiapan menjadi kendala. Termasuk untuk mendatangkan legiun asing. Tidak sedikit klub yang ditinggal pemain asingnya karena ketidakjelasan kelanjutan kompetisi sebelumnya.

Selain pandemi yang berimbas pada kekuatan finansial, klub tidak mau terburu-buru mengontrak pemain asing. Mengingat, kompetisi Liga 1 belum bisa dipastikan. Semua bergantung pada sukses tidaknya turnamen Piala Menpora.

Sejumlah klub pun memilih turun dengan skuad lokal. Sebut saja Persebaya, PSIS, Persita, dan Persiraja. Di luar alasan-alasan tadi, ajang pramusim menjadi kesempatan bagi pemain-pemain muda untuk unjuk kemampuan.

Pelatih Persebaya Aji Santoso tidak mau pusing dengan ketiadaan penggawa asing. ’’Di Piala Menpora ini Persebaya tidak akan menggunakan pemain asing. Semua full lokal,’’ tegasnya.

BISA BERSAING: Kiri, Ronaldo Kwateh bisa menjadi pilihan di lini depan Madura United. Kanan, pemain PSIS M. Ridwan (kanan) dan Wahyu Presetyo. (MADURA UNITED-PSIS FOR JAWA POS)

Sebelumnya, Persebaya punya empat pemain asing, yakni Mahmoud Eid, David da Silva, Makan Konate, dan Aryn Williams. David dan Konate kini bermain untuk Trengganu FC di Malaysia, Mahmoud bergabung dengan Mesaimeer Sports Club di kasta kedua Liga Qatar, dan Aryn Williams berada di Inggris.

Skuad lokal Green Force –julukan Persebaya– sebenarnya tereduksi dengan hengkangnya sejumlah pemain yang selama ini menjadi pilar. Misalnya, Angga Saputro yang merapat ke Borneo FC, Hansamu Yama yang bergabung bersama Bhayangkara FC, Irfan Jaya ke PSS Sleman, dan Patrich Wanggai yang pindah ke PSM Makassar. Namun, sejumlah nama baru juga masuk. Di antaranya, Satria Tama, Samsul Arif, dan Ady Setiawan.

Tanpa pemain asing, Aji akan memanfaatkan potensi pemain muda dalam skuadnya. Nama-nama seperti Koko Ari, Rizky Ridho, hingga Supriadi akan diberi kesempatan besar untuk bermain. Plus dua pemain muda yang bakal diorbitkan, yaitu Dicky Kurniawan dan Akbar Firmansyah. ’’Ya, Persebaya akan memberikan kesempatan kepada pemain muda supaya nanti ketika kompetisi sudah ada jam terbang,’’ terangnya.

Meski 100 persen lokal, Aji tidak akan main-main di Piala Menpora. ’’Kami ingin tetap berbicara maksimal di turnamen ini, berusaha semaksimal mungkin meski tanpa pemain asing,’’ ungkapnya.

PSIS Semarang melakukan hal serupa. Turun di turnamen Piala Menpora dengan skuad lokal. Pemain asing Laskar Mahesa Jenar sebenarnya masih komplet. Wallace Costa, Bruno Silva, dan Jonathan Cantillana masih terikat kontrak. Lalu, ada Flavio Beck Junior yang dipinjamkan ke klub kasta kedua Liga Kroasia, NK Solin. Namun, manajemen tidak terburu-buru memanggil mereka.

Di Piala Menpora, PSIS membawa 24 pemain. Seluruhnya lokal. Kombinasi pemain senior dan muda. Juga ada pemain yang diorbitkan PSIS melalui program Elite Pro Academy (EPA).

Menurut pelatih PSIS Dragan Djukanovic, turnamen Piala Menpora bisa dimanfaatkan sebagai sarana adaptasi pemain setelah vakum. ’’Saya juga ingin pemain enjoy menjalani turnamen,” katanya.

Sementara itu, Persita Tangerang rencananya diperkuat 30 pemain yang seluruhnya pemain lokal. Manajer Persita I Nyoman Suryanthara menyatakan, kebijakan tersebut merupakan kesepakatan antara manajemen dan tim pelatih.

Sebelumnya, tim berkeinginan untuk men-trial pemain asing. Namun, administrasi untuk mendatangkan legiun asing masih sangat rumit. Karena itu, pihaknya tidak ambil pusing meski tanpa pemain asing. ’’Khawatirnya, fokus tim jadi terbelah,’’ ucapnya. Sebagai gantinya, Pendekar Cisadane memberikan kesempatan bagi pemain muda dari tim U-20.

Persiraja Banda Aceh juga kesulitan untuk mendatangkan pemain asing. ’’Ya, kami beri kesempatan buat pemain-pemain lokal,’’ kata pelatih Persiraja Banda Aceh Hendri Susilo.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan Madura United. Tim berjuluk Laskar Sape Kerrab tersebut bakal diperkuat empat pemain asing. Meski begitu, mereka juga akan memberikan kesempatan kepada pemain muda. Salah satunya, Ronaldo Kwateh. Striker 16 tahun itu dianggap bisa memberi kejutan.

Terbukti, dia mampu mencetak gol saat timnya berlatih tanding dengan Arema FC (15/3). Pelatih Madura United Rahmad Darmawan bahkan siap menurunkan Kwateh. ’’Usianya baru 16 tahun, tapi dia sangat percaya diri,’’ katanya.

Timnas Indonesia termasuk diuntungkan dengan pergelaran Piala Menpora. Kondisi fisik dan skill para pemain bisa lebih baik. Berlatih secara mandiri yang dilakukan para pemain di rumah tidak begitu membantu. Pelatih timnas Shin Tae-yong bahkan sangat mengeluhkan fisik pemain ketika menjalani training center.

SELEKSI PEMAIN: Latihan timnas di lapangan D Senayan untuk persipan SEA Games 2021, Rabu (10/2). (HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS)

Selain itu, turnamen tersebut bagus untuk melihat kemampuan seluruh pemain. Asisten pelatih timnas Nova Arianto berharap pemain bisa menunjukkan yang terbaik. ’’Kondisi pemain juga bisa lebih siap walau pasti belum maksimal dan berharap tidak ada yang cedera,’’ katanya.

Banyaknya klub yang mengandalkan pemain lokal juga disambut positif. ’’Kami ambil sisi positifnya karena akan semakin banyak pemain lokal yang bermain dan pasti sangat membantu head coach dalam melihat potensi pemain di luar pemain yang sudah pernah dipanggil (timnas),’’ ujarnya.

Sebelumnya, pelatih STY memanggil 34 pemain senior dan 36 pemain proyeksi SEA Games 2021 Hanoi. Posisi mereka tentu belum sepenuhnya aman. ’’Pastinya akan ada promosi dan degradasi sampai event SEA Games nanti di akhir tahun,’’ ujarnya.

Baca juga: Caio Ruan dan M. Rafli Ditinggal, Arema FC Tak Bawa Skuad Terbaik

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sangat berharap turnamen Piala Menpora bisa terlaksana dengan lancar. Sebab, ajang itu menjadi penilaian bagi PSSI dan PT LIB untuk bisa menggelar liga pada Juni mendatang.

Selain itu, berdasar curhat STY kepadanya, sulit bagi tim bisa berbicara banyak di ajang SEA Games tanpa adanya kompetisi lokal. Apalagi di SEA Games mendatang Indonesia ditargetkan meraih medali emas. ’’Anjloknya fisik anak-anak itu karena kompetisi tidak ada,’’ sebutnya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 


Piala Menpora Panggung Pemain Lokal, Penentu Liga 1