Dinkes Kabupaten Madiun Perluas Pelacakan Klaster Hajatan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Dinkes Kabupaten Madiun Perluas Pelacakan Klaster Hajatan


JawaPos.com–Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memperluas cakupan pelacakan warga guna mendeteksi penularan Covid-19. Hal tersebut dilakukan menyusul ditemukannya warga yang positif hasil tes cepat antigen setelah menghadiri hajatan pernikahan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyo Widyantono mengatakan, pelacakan dilakukan sebagai langkah cepat Pemkab Madiun guna mengantisipasi penularan Covid-19. Pelacakan dilakukan di Dusun Bulurejo, Desa Bantengan dan Dusun Kedungrejo, Desa Mojopurno.

”Kita perluas tracing di kedua dusun karena memang keduanya ini besanan. Dua-duanya terlibat hajatan,” ujar Soelis seperti dilansir dari Antara di Madiun.

Sesuai data, jumlah warga Dusun Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, yang terkonfirmasi positif hasil tes antigen mencapai 66 orang. Sedangkan warga Dusun Kedungrejo, Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, mencapai 22 orang. Selain itu, ada satu anak usia 1 tahun warga Dusun Kedungrejo, Desa Mojopurno, yang tidak menjalani tes antigen, namun menunjukkan gejala batuk, pilek, dan sesak nafas, karena kontak erat.

”Puluhan warga tersebut saat ini telah menjalani isolasi di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun,” terang Soelistyo Widyantono.

Soelis menjelaskan, pihaknya akan melakukan pelacakan lanjutan yang dikonsentrasikan di Dusun Bulurejo, Bantengan. Yakni di rumah mempelai perempuan, tempat digelarnya hajatan pernikahan.

”Yang terpenting adalah melokalisir pasien untuk menekan penyebaran virus. Selain itu juga masif melakukan tracing agar semakin cepat diketahui warga yang dicurigai terpapar dan cepat mendapatkan penanganan,” tutur Soelistyo Widyantono.

Sementara itu, Pemkab Madiun mengevakuasi ke RSUD Dolopo sebanyak 89 warga yang dinyatakan positif Covid-19 hasil tes cepat antigen di Desa Bantengan dan Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Mereka merupakan klaster hajatan desa setempat.

”Tugas pertama adalah melokalisasi agar tidak terjadi penularan yang lebih luas. Puluhan warga tersebut dievakuasi untuk menjalani pemeriksaan lanjutan atau tes swab dan isolasi di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun,” kata Bupati Madiun Ahmad Dawami.

Menurut dia, puluhan warga tersebut sedianya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing usai dites cepat antigen dan hasilnya positif. Namun, Bupati Ahmad Dawami mengambil tindakan tegas dengan mengevakuasi puluhan warga yang dicurigai terpapar positif Covid-19 tersebut demi mengantisipasi penularan yang meluas.

”Karakter warga sini, isolasinya tidak diam di rumah masing-masing. Hal itu jelas berisiko terjadi penularan ke warga lain. Karenanya harus isolasi di rumah sakit. Lagi pula ada yang mengalami gejala, tapi ada juga yang tidak bergejala,” terang Ahmad Dawami.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Madiun menemukan hasil sebanyak 66 orang positif atau reaktif saat melakukan tes cepat antigen terhadap ratusan warga di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Minggu (13/6). Tes cepat antigen itu dilakukan menindaklanjuti ratusan warga desa yang mengalami gejala Covid-19 setelah menghadiri hajatan pernikahan salah satu warga setempat pekan kemarin.

Setelah dilakukan tracing oleh Satgas COVID-19 Kabupaten Madiun, diperoleh tambahan 22 warga yang hasil tes cepat antigennya juga positif karena merupakan kontak erat. Puluhan warga tersebut kini dievakuasi dan menjalani isolasi di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun.


Dinkes Kabupaten Madiun Perluas Pelacakan Klaster Hajatan