Mampu Mencetak Gol dalam Kondisi Hidung Diperban dan Berdarah

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Mampu Mencetak Gol dalam Kondisi Hidung Diperban dan Berdarah


JawaPos.com-Tim nasional Republik Ceko terus menjaga peluang untuk melangkah ke babak 16 besar Euro 2020. Meskipun, faktanya, Rep Ceko diimbangi Kroasia 1-1 dalam lanjutan Grup D di Stadion Hampden Park, Glasgow, Skotlandia, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).

Tendangan penalti kontroversial mampu dikonversi oleh Patrik Schick demi membawa Ceko memimpin. Tapi Kroasia membalas cepat di awal babak kedua melalui Ivan Perisic.

Dengan hasil tersebut, Ceko sementara tetap menduduki puncak klasemen Grup D dengan raihan empat poin. Sedangkan Kroasia ada di posisi ketiga dan memperoleh poin pertamanya.

Kedua tim, di atas kertas, sama-sama masih berpeluang lolos ke 16 besar. Tapi Kroasia sudah pasti diwajibkan meraih kemenangan di laga terakhirnya jika ingin melaju dari fase grup.

Ceko yang sudah punya bekal kemenangan dari pertandingan sebelumnya, tampil percaya diri dan menekan Kroasia sejak sepak mula. Sayang tembakan Vladimir Coufal masih bisa dihadang oleh Domagoj Vida yang pasang badan.

Ceko mengancam lagi pada menit ke-18, kali ini melalui Schick yang berusaha menyambut umpan tarik Coufal. Sayang tendangannya terlalu lemah dan mudah saja dijinakkan kiper Dominik Livakovic.

Insiden terjadi di dalam kotak penalti Kroasia pada menit ke-33. Ketika itu, Schick tetap berbaring seusai duel udara dengan Dejan Lovren menyambut situasi sepak pojok.

Hampir dua menit berlalu sebelum wasit Carlos Del Cerro Grande mendapat masukan dari VAR untuk meninjau langsung tayangan ulang di monitor tepi lapangan. Dan pada akhirnya, wasit memvonis Lovren melakukan pelanggaran dengan mengangkat lengannya terlalu tinggi hingga menyikut Schick. Ceko mendapat hadiah tendangan penalti.

Dengan hidung yang masih disumpal perban untuk menghentikan pendarahannya, Schick mengambil tugas sebagai algojo. Dan dengan dingin, dia menyarangkan bola ke dalam gawang Kroasia untuk membawa Ceko memimpin pada menit ke-37.

Kroasia segera memperoleh peluang untuk membalas ketika Ante Rebic lolos dari kawalan di dalam kotak penalti Ceko. Tapi penyelesaiannya terlalu melenceng dari sasaran.

Rebic menjadi satu dari dua pemain yang diputuskan diganti oleh pelatih Zlatko Dalic bersama Josip Brekalo. Keduanya masing-masing digantikan Bruno Petkovic dan Luka Ivanusec.

Kroasia mengawali babak kedua dengan sangat positif. Dan dua menit selepas sepak lanjut, Perisic memamerkan aksi individual menawan menusuk dari sisi kiri. Dia lalu melepaskan tembakan ke area tiang jauh yang tak memberi kesempatan kiper Tomas Vaclik bereaksi. Kroasia satu, Ceko satu.

Gol itu menghidupkan kepercayaan diri Kroasia dan mereka terus berusaha memanfaatkan momentum. Sayang, peluang bagus hasil umpan sundulan Perisic di dalam kotak penalti dibuang sia-sia oleh Nikola Vlasic.

Tempo pertandingan berangsur-angsur melambat. Tapi Kroasia memperoleh satu peluang bagus lain semenit jelang bubaran normal. Sayang tembakan Petkovic dihalau oleh Tomas Kalas yang pasang badan. Ini memaksa skor 1-1 bertahan hingga peluit tanda laga usai terdengar.

Pertandingan penutup Grup D akan dimainkan serempak pada Selasa (22/6). Saat itu, Kroasia tetap main di Glasgow menghadapi tuan rumah Skotlandia. Sedangkan Ceko terbang ke London bertemu Inggris.


Mampu Mencetak Gol dalam Kondisi Hidung Diperban dan Berdarah