Singapura Akhirnya Izinkan Penggunaan Vaksin Sinopharm, Kapan Sinovac?

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Singapura Akhirnya Izinkan Penggunaan Vaksin Sinopharm, Kapan Sinovac?


JawaPos.com – Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura akan mengizinkan masyarakatnya mendapatkan akses vaksin Covid-19 dari vaksin lainnya. Bukan hanya Pfizer dan Moderna, Singapura akan mengizinkan penggunaan vaksin asal Tiongkok yakni Sinopharm. Hal itu dilakukan untuk menggenjot cakupan vaksinasi untuk mencapai herd immunity.

Selain Sinopharm, di bawah Rute Akses Khusus (SAR), untuk meningkatkan cakupan vaksinasi secara keseluruhan Singapura juga mengizinkan vaksin Johnson & Johnson dan Oxford-AstraZeneca. Vaksin ini akan tersedia melalui sektor perawatan kesehatan swasta.

“Pihak berwenang akan mengizinkan SAR menggunakan untuk pasokan vaksin Covid-19 yang telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk masuk dalam daftar penggunaan darurat (EUL),” kata Kemenkes Singapura seperti dilansir Straits Times.

Penggunaan vaksin tersebut harus sesuai dengan indikasi dan kelompok umur yang disetujui oleh WHO. Sinopharm memang baru-baru ini sudah disetujui oleh WHO, namum Sinovac masih menunggu.

“Setelah vaksin dimasukkan dalam daftar, lembaga kesehatan swasta berlisensi dapat membawanya untuk diberikan kepada individu di Singapura,” kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung yang juga ketua bersama gugus tugas multi-kementerian untuk Covid-19.

Sinyal Baik Sinovac

Itu berarti bahwa vaksin Sinovac dapat digunakan di Singapura jika ada dalam daftar atau izin WHO.
Singapura telah menerima pengiriman vaksin Sinovac pada Februari 2021. Ini menjadi sinyal bahwa jika Sinovac sudah diizinkan WHO, maka Singapura juga akan memberikan vaksin itu pada populasi.

“Ketika WHO menyetujui vaksin Sinovac di bawah daftar penggunaan daruratnya, lembaga kesehatan berlisensi dapat mengajukan permohonan ke Kemenkes untuk memanfaatkan stok kami yang ada sebanyak 200 ribu dosis untuk diberikan kepada mereka yang ingin mendapatkannya,” kata Mr Ong.

Vaksin Johnson & Johnson dan Oxford-AstraZena merupakan vaksin vektor virus, telah dikaitkan dengan laporan pembekuan darah yang sangat langka tetapi berpotensi mengancam nyawa. Vaksin Sinopharm adalah vaksin yang tidak aktif, seperti Sinovac.

Sebelum divaksinasi, Singapura meminta pasien juga perlu menandatangani formulir persetujuan untuk mengetahui bahwa mereka telah mendiskusikan vaksin dengan dokter mereka dan menerima semua tanggung jawab atas risikonya. Pemerintah tidak akan mensubsidi vaksin yang diberikan di bawah SAR. Dan orang yang divaksinasi dalam proses tersebut tidak akan memenuhi syarat untuk Program Bantuan Keuangan Cedera Vaksin untuk Vaksinasi Covid-19.

Sejauh ini Singapura menggunakan vaksin dari Pfizer-BioNTech dan Moderna. Vaksin tersebut dinilai sangat aman dan memiliki tingkat kemanjuran yang sangat tinggi, masing-masing 95 persen dan 94 persen.

“Namun, lebih dari 30 ribu orang tidak dapat menggunakan kedua vaksin ini karena alasan medis,” kata Ong.


Singapura Akhirnya Izinkan Penggunaan Vaksin Sinopharm, Kapan Sinovac?