Produsen Kertas Catat Pertumbuhan Profit

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Produsen Kertas Catat Pertumbuhan Profit


JawaPos.com – Industri kertas dan pulp merupakan salah satu yang terdampak karena Covid-19. Namun, beberapa bisa menghindari kerugian. Salah satunya, dengan memaksimalkan efisiensi saat penjualan turun.

Direktur PT Suparma Tbk Hendro Luhur memaparkan, penjualan bersih tahun lalu memang turun sebanyak 14,4 persen menjadi 2,1 miliar. Hal tersebut disebabkan turunnya kuantitas penjualan kertas sebanyak 12,8 persen. ’’Di sisi lain, harga produk tak mengalami kenaikan,’’ ungkapnya dalam siaran pers pekan lalu (12/6).

Meski begitu, dia mengatakan bahwa pihaknya berhasil mencatat keuntungan di tengah turunnya penjualan. Hal tersebut dikarenakan upaya penekanan biaya pokok produksi yang berhasil tahun lalu. Sepanjang 2020, beban penjualan sudah turun sebesar 14,5 persen. Hal tersebut dikarenakan turunnya beban ekspor dan pengangkutan sebanyak 18,1 persen. Sedangkan beban administrasi turun 4,8 persen karena turunnya perjalanan dinas, dan jamuan.

Hal tersebut membuat beban keuangan mengalami penurunan sebesar 21,2 persen. Dari Rp 48,6 miliar pada 2019 menjadi Rp 28,3 miliar pada 2020. ’’Karna itu, laba kotor kami justru tumbuh sebanyak 4,8 persen menjadi Rp 392,8 miliar, Sedangkan, laba bersih naik sebanyak 25,2 persen menjadi Rp 153,9 persen,’’ ungkapnya.

Dengan catatan itu, Suparma memutuskan untuk membagikan Rp 31 miliar alias 20 persen dari total laba bersih 2020. Jika dibagi dengan total saham yang beredar, pihaknya menyebar Rp 15 per saham.

Terkait proyeksi tahun ini, Hendro mengaku bahwa perkembangan kinerja tahun ini cukup positif. Selama empat bulan pertama, pihaknya berhasil mendorong pertumbuhan penjualan sebanyak 13,5 persen. Hal tersebut dikarenakan harga jual rata-rata produk kertas yang naik 6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari sisi kuantitas, penjualannya juga naik sebanyak 7,1 persen.

’’Pencapaian ini setara dengan 31,8 persen dari nilai total target Suparma 2021. Dari sisi kuantitas, kami sudah menjual sebanyak 67 ribu metric ton (MT) yang setara 33,3 persen dari target volume 2021,’’ ungkapnya.

Baca Juga: Dewan Pendidikan Minta Dispendik Surabaya Tinjau Ulang Rencana PTM

Soal investasi, Hendro mengatakan bahwa mereka baru saja membeli mesin kertas PM 10 dengan nilai USD 32 juta. Mesin itu bakal digunakan untuk memproduksi wrapping kraft dan hand towel. ’’Mesin terbaru kami ditargetkan beroperasi pada September 2021dengan total kapasitas 54 ribu MT per tahun. Sehingga, total kapasitas kami bakal naik 25 persen menjadi 304,9 ribu MT per tahun,’’ jelasnya.


Produsen Kertas Catat Pertumbuhan Profit