BMKG Perkirakan Hari Tanpa Bayangan di Sejumlah Wilayah di Sumbar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BMKG Perkirakan Hari Tanpa Bayangan di Sejumlah Wilayah di Sumbar


JawaPos.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat, memperkirakan kulminasi utama matahari atau disebut sebagai hari tanpa bayangan akan terjadi di sejumlah wilayah di Sumbar. Kulminasi utama merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi dengan deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang Mamuri seperti dilansir dari Antara di Padang menjelaskan, pada saat matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat, bayangan benda yang tegak seakan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. ”Maka banyak yang menyebutkan bahwa hari kulminasi utama itu dikenal sebagai hari tanpa bayangan,” ujar Mamuri.

Fenomena hari tanpa bayangan tersebut hanya terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya pun tidak jauh saat matahari berada di khatulistiwa. Menurut dia, hal itu terjadi karena mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator.

”Hari tanpa bayangan biasanya terjadi pada tengah hari, di saat itu matahari tepat berada 90 derajat di atas benda atau badan kita,” terang Mamuri.

Akibatnya bayangan tersebut akan jatuh tepat di dasar benda atau di bawah kaki seseorang. Sehingga terlihat seolah-olah bayangan tersebut tidak ada. ”Fenomena hari tanpa bayangan tersebut diperkirakan akan terjadi pada 21 hingga 27 September,” kata Mamuri.

Lebih lanjut dia menyebutkan, sejumlah wilayah di Sumbar yang mengalami kulminasi matahari pada 21 September diperkirakan terjadi di wilayah Simpang Empat pada 12.13 WIB dan Lubuk Sikaping pada pukul 12.12 WIB. ”Kemudian pada 22 September diperkirakan terjadi di Bukittinggi dan Lubuk Basung pukul 12.11 WIB atau 12.12 WIB,” ujar Mamuri.

Pada 23 hingga 25 September diperkirakan akan terjadi di Pariaman, Parit Malintang, Padang, Arosuka, Painan, Solok, Payakumbuh, Sarilamak, Padang Panjang, Batu Sangkar, Sungai Dareh, Muaro Sijunjung, dan Sawahlunto. ”Selanjutnya pada 26 hingga 27 September fenomena hari tanpa bayangan juga terjadi di Tua Pejat dan Padang Aro,” kata Mamuri.

Dia mengimbau agar masyarakat menggunakan pelindung diri untuk mengurangi sengatan matahari. Kemudian membawa bekal dan minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi terutama bagi yang beraktivitas di luar lapangan.

Saksikan video menarik berikut ini:


BMKG Perkirakan Hari Tanpa Bayangan di Sejumlah Wilayah di Sumbar