Protokol Kesehatan di Kawasan Malioboro Diperketat

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Protokol Kesehatan di Kawasan Malioboro Diperketat


JawaPos.com–Penegakan protokol kesehatan di kawasan Malioboro, Kota Jogjakarta, diperketat setelah seorang pedagang kaki lima yang sehari-hari berjualan di Zona 3 Malioboro meninggal dunia. PKL itu dinyatakan positif tertular Covid-19.

”Protokol kesehatan sudah dijalankan selama ini. Namun, karena ada kasus, semua protokol kesehatan sekarang ditegakkan dengan ketat dan tidak pandang bulu. Jika ada yang melanggar, tidak boleh ada di Malioboro,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.

Guna meminimalkan risiko penularan Covid-19 di kawasan Malioboro, pengukuran suhu tubuh dilakukan pada pedagang dan pengunjung di pintu masuk. Warga dan pedagang yang masuk ke kawasan itu juga diwajibkan mencuci tangan, menggunakan masker, tidak berkerumun, dan berjalan mengikuti tanda panah.

”Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro harus mematuhi seluruh aturan tersebut dan memastikan wastafel di sepanjang Jalan Malioboro selalu terisi air dan dilengkapi dengan sabun,” ujar Ekwanto.

Mengenai pedagang kaki lima yang dikonfirmasi positif Covid-19, Ekwanto mengatakan, kemungkinan pedagang itu tertular pada saat membuka masker di keramaian. Selama masa libur panjang pada pertengahan Agustus, pengunjung Zona 3 Malioboro tercatat sekitar 3.600 orang berdasar data pemindaian QR Code. Total pengunjung seluruh kawasan Malioboro saat itu lebih dari 30.000 orang.

”Semua harus saling mengingatkan agar protokol kesehatan bisa dijalankan secara disiplin,” kata Ekwanto.

Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jogjakarta Heroe Poerwadi mengatakan, proses pelacakan kontak erat dari PKL yang dikonfirmasi positif Covid-19 terus dilakukan. Terdapat 15 orang yang masuk dalam daftar riwayat kontak pedagang itu. Terdiri atas tujuh anggota keluarga dan delapan pedagang. Dari 15 orang itu, baru satu yang menjalani pemeriksaan Covid-19.

”Sekarang masih kami upayakan untuk melakukan pendekatan kepada belasan orang lainnya untuk uji swab. Seluruhnya sudah menjalani isolasi mandiri,” kata Heroe.

Saat ini, menurut Heroe, lapak PKL di sekitar lokasi lapak pedagang yang dikonfirmasi positif COVID-19 ditutup sementara.
Pihaknya menilai belum perlu melakukan penutupan sementara di Malioboro. PKL lain pun masih diizinkan berjualan seperti biasa.

”Kebijakan selanjutnya sangat tergantung dari hasil tracing kontak,” terang Heroe.

Wakil Ketua Koperasi Tri Darma Malioboro Paul Zulkarnaen mengatakan, protokol kesehatan sudah dijalankan di kawasan Malioboro sejak awal pandemi. Bahkan para PKL dan komunitas yang berinisiatif untuk memasang tempat cuci tangan di sepanjang Malioboro.

”Saat libur panjang pada pertengahan Agustus, kami pun terus menerus meminta pedagang untuk memperhatikan protokol kesehatan,” ujar Paul.

Saksikan video menarik berikut ini:


Protokol Kesehatan di Kawasan Malioboro Diperketat