BPPTKG Sebut Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BPPTKG Sebut Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat


JawaPos.com–Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Tengah mengalami peningkatan berdasar hasil pemantauan selama sepekan.

”Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.

Hanik mengatakan, peningkatan aktivitas vulkanik itu antara lain terlihat dari intensitas kegempaan selama pekan ini yang tercatat lebih tinggi dibandingkan pekan lalu. Berdasar laporan aktivitas Gunung Merapi 23–29 Oktober, kegempaan Gunung Merapi tercatat 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 864 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Low Frekuensi (LF), 367 kali gempa Guguran (RF), 286 kali gempa Hembusan (DG), dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

Berikutnya, kata dia, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan alat pemantau aktivitas gunung api atau electronic distance measurement (EDM) menunjukkan ada laju pemendekan jarak sebesar 4 cm per hari.

Meski demikian, analisis morfologi area kawah Merapi berdasar foto dari sektor tenggara pada 30 terhadap 22 Oktober tidak menunjukkan perubahan morfologi kubah.

”Penghitungan volume kubah lava berdasar pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 29 Oktober sebesar 200.000 meter kubik,” terang Hanik.

Sementara itu, cuaca di sekitar Gunung Merapi pada umumnya cerah pada pagi hari. Siang hingga malam hari berkabut dan asap putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah. Pada 28 Oktober pukul 08.10 WIB, terdengar beberapa kali guguran dengan jarak luncur yang tidak teramati karena visual dominan berkabut.

Dengan status Gunung Merapi yang sampai saat ini masih waspada, Hanik Humaida, meminta radius tiga km dari puncak Gunung Merapi agar tetap dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian. Selain itu, guguran lava dan letusan eksplosif berpotensi menimbulkan hujan abu sehingga masyarakat di sekitar diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

”Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tutur Hanik Humaida.

Saksikan video menarik berikut ini:


BPPTKG Sebut Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat