UC Sampdoria vs AC Milan: Butuh Magis Nomor 10

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

UC Sampdoria vs AC Milan: Butuh Magis Nomor 10


JawaPos.com – ’’Terima kasih AC Milan untuk Calha.’’ Begitulah salah satu sindiran pendukung Inter Milan kepada AC Milan kemarin (22/8).

Itu terjadi setelah Inter mengawali Serie A musim 2021–2022 dengan melumat Genoa CFC empat gol tanpa balas di Stadio Giuseppe Meazza kemarin.

Calha yang dimaksud adalah gelandang serang Hakan Calhanoglu yang musim panas ini menyeberang dari AC Milan ke Inter.

Debut bersama Nerazzurri kemarin, Calha berkontribusi 1 gol dan 1 assist.

Yang dilakukan Calha secara tidak langsung memberikan beban di pundak Brahim Diaz.

Bukan hanya karena Brahim adalah pengganti Calha sebagai pemilik nomor punggung 10 di AC Milan musim ini, melainkan juga tuntutan sukses memainkan peran serupa sebagai sentral pengendali serangan.

Brahim setidaknya bermodal pengalaman membela AC Milan musim lalu. Statistiknya pun lumayan, mencetak 7 gol dari 39 penampilan.

Tak berbeda jauh dengan Calha dengan 9 gol dari 43 penampilan. Hanya, menyandang nomor keramat, ceritanya bisa lain.

Itulah yang akan menjadi tantangan Brahim saat menghadapi sesama klub dari Kota Genoa, UC Sampdoria, di Stadio Luigi Ferraris dini hari nanti (siaran langsung RCTI/beIN Sports 2 pukul 01.45 WIB).

Beban Brahim bertambah karena ucapan mantan bek legendaris AC Milan Alessandro Costacurta.

Menurut pria yang tenar disapa Billy itu, tidak ada pemain di skuad Rossoneri saat ini yang mampu menggantikan Calha.

Meski koleksi gol dua pemain itu tak berbeda jauh, aspek assist yang identik dengan pengendali serangan dinilai Costacurta belum sebanding.

Musim lalu, Calha mampu menorehkan 12 assist, sedangkan Brahim hanya 4 assist.

’’Hakan (Calhanoglu) juga menunjukkan jati diri sebagai pemilik nomor 10 sejak musim pertamanya (2017–2018). Tantangan tidak akan mudah bagi penggantinya (Brahim, Red),’’ tutur Costacurta yang kini aktif sebagai pandit, seperti dikutip Pianeta Milan.

Keputusan AC Milan memberikan nomor 10 kepada Brahim memang memantik pertanyaan.

Tapi, seperti diulas La Gazzetta dello Sport, Rossoneri punya alasan kuat untuk itu.

Yakni, menguji Brahim dalam menentukan masa depannya di klub yang bermarkas di Milanello tersebut.

Seiring menjalani peminjaman musim kedua dari Real Madrid, AC Milan harus memutuskan untuk mempermanenkannya atau tidak di akhir musim nanti.

Alhasil, penilaiannya bergantung pada performa pemain 22 tahun asal Spanyol itu sepanjang musim ini.

Dalam pre-match press conference tadi malam, allenatore AC Milan Stefano Pioli membuka peluang untuk menggantungkan kreativitas lini serang timnya kepada Brahim.

Itu sekaligus jawaban Pioli atas rumor ketertarikan Rossoneri mendapatkan gelandang serang Manchester City Bernardo Silva.

’’Kami tidak akan mencari lagi pemain bertipe itu (gelandang serang, Red). Kami ingin meningkatkan pemain yang sudah ada di skuad,’’ tegas Pioli di laman resmi klub.

Di Serie A musim lalu, Pioli tercatat 19 kali memainkan Brahim sebagai starter di posisi 10.

Lebih banyak ketimbang sebagai winger (7 kali). Artinya, Pioli melihat Brahim lebih cocok bermain sebagai nomor 10.


UC Sampdoria vs AC Milan: Butuh Magis Nomor 10