Biro Umrah Jogjakarta Tunggu Perkembangan Larangan Masuk ke Arab Saudi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Biro Umrah Jogjakarta Tunggu Perkembangan Larangan Masuk ke Arab Saudi


JawaPos.com–Biro perjalanan umrah di Jogjakarta memilih menunggu perkembangan terkait aturan larangan masuk ke Arab Saudi dari 20 negara termasuk Indonesia. Hal itu sebagai dasar sebelum mengambil kebijakan lebih lanjut terkait rencana perjalanan umrah, seperti penjadwalan ulang atau pembatalan.

”Dari informasi yang kami dapat, larangan masuk ini berlaku untuk 14 hari. Sedangkan kami memiliki rencana pemberangkatan jamaah pada 24 Februari. Jika tidak diperpanjang, rencana perjalanan masih mungkin dilakukan,” kata General Manajer PT Zhafirah Mitra Mandiri Bayu Purnomo Wicaksono seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.

Namun demikian, jika otoritas Arab Saudi memperpanjang larangan masuk tersebut, rencana perjalanan tersebut akan dikomunikasikan kembali ke jamaah. ”Kami akan menawarkan ke jamaah apakah akan melakukan perencanaan ulang untuk perjalanan ibadahnya atau pembatalan,” kata Bayu.

Setelah perjalanan umrah dihentikan selama pandemi dan sempat dibuka kembali pada November 2020, Bayu mengatakan, tidak banyak jamaah yang diberangkatkan.

”Pemberangkatan secara mandiri oleh satu biro travel sangat sulit dilakukan. Makanya kami membentuk konsorsium supaya jamaah terkumpul dalam satu kelompok dengan jumlah yang cukup untuk kemudian diberangkatkan bersama,” terang Bayu.

Di biro perjalanan yang dikelolanya, masih ada 176 jamaah yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19.

”Jamaah yang akan melakukan perjalanan umrah pada masa pandemi sudah menandatangani surat pernyataan siap menanggung risiko yang mungkin terjadi seperti pembatalan atau penundaan keberangkatan,” tutur Bayu.

Sementara itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Jogjakarta memperkirakan masih ada sekitar 4.000 calon jamaah umrah yang harus tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci selama pandemi Covid-19.

”Tidak banyak yang berangkat umrah meskipun Arab Saudi sempat membuka kesempatan pada awal November 2020. Masyarakat masih memilih menunggu kondisi lebih aman untuk berangkat beribadah,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jogjakarta Sigit Warsita.

Berdasar data, lanjut Sigit, baru terpantau tiga jamaah asal Jogjakarta yang melakukan perjalanan umrah pada masa pandemi dari salah satu biro perjalanan wisata. Jamaah tersebut berangkat pada Januari.

”Jamaah dari Jogjakarta pun biasanya bergabung bersama dengan jemaah dari daerah lain untuk diberangkatkan bersama. Dalam masa pandemi, untuk mengumpulkan jumlah jamaah hingga memenuhi satu kelompok sebanyak 50 orang sangat sulit,” tutur Sigit.

Saksikan video menarik berikut ini:


Biro Umrah Jogjakarta Tunggu Perkembangan Larangan Masuk ke Arab Saudi