Jelang Kongres IV, PA GMNI Bahas Soal Budaya dan Kepribadian Bangsa

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Jelang Kongres IV, PA GMNI Bahas Soal Budaya dan Kepribadian Bangsa


JawaPos.com – Dalam waktu dekat ini, Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (PA GMNI) akan menggelar Kongres IV. Sejumlah kegiatan pun digelar, salah satunya seri webinar bertema “Tantangan dan Strategi Kebudayaan dalam Memperkokoh Kepribadian Bangsa”.

Ketua Panitia Nasional Kongres IV PA GMNI Karyono Wibowo mengatakan, webinar soal kebudayaan ini merupakan webinar seri kedua dan merupakan rangkaian kegiatan Pra Kongres IV PA GMNI yang akan berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 19-21 Juni 2021 dengan tema “Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman.”

“Topik diskusi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas kondisi kehidupan bangsa saat ini. Yakni memudarnya kepribadian bangsa yang secara perlahan telah menggerus kebudayaan nasional,” kata Karyono dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.

Hal senada juga diungkapkan oleh Koordinator Pokja Sosial Budaya dalam kepanitiaan Kongres IV PA GMNI Bambang Barata Aji. Menurutnya lunturnya budaya Nusantara ini menimbulkan hambatan dalam upaya menegakkan nasionalisme dalam menjawab tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Karenanya, lanjut Aji, tantangan yang bersifat eksternal maupun internal itu menjadi penting untuk disikapi. Antisipasi terhadap tantangan di bidang budaya ini mesti dilakukan karena bila terlambat risikonya adalah kehancuran.

Aji juga menyebutkan, tantangan nasionalisme Indonesia dalam bidang kebudayaan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu terkait dengan perjuangan mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945.

“Akar budaya yang menjadi identitas bangsa yang telah tumbuh ribuan tahun perlu dirawat dan ditumbuhkembangkan di tengah gempuran budaya luar. Termasuk, Prinsip Tri Sakti Bung Karno (kepribadian dalam kebudayaan), perlu dikedepankan dalam kehidupan bernegara,” ujar Aji.

Menurutnya, hal tersebut penting karena selain estetika, etika juga termasuk ukuran budaya Nasionalisme budaya Indonesia bukan nasionalisme sempit, tetapi nasionalisme yang berpikir terbuka dan berpandangan luas.

“Bung Karno pernah menyampaikan “Kami nasionalis, kami cinta kepada bangsa kami dan kepada semua bangsa,” ujarnya mengutip Bung Karno.

Baca Juga: Reformasi ASN, Naik Pangkat Tiap Dua Tahun dan Usia Pensiun Ditambah

Baca Juga: Sudah Disetujui 30 Negara, Sinovac Produksi 2 Miliar Vaksin Covid-19

Patut diketahui, PA GMNI adalah organisasi yang bersifat intelektual, kekeluargaan, independen dan terbuka. Sekaligus sebagai media komunikasi berkelanjutan antar segenap Alumni GMNI dengan menghormati status, kedudukan, fungsi, aspirasi politik dan organisasi yang diikuti masing-masing anggotanya dalam semangat kebersamaan yang terbentuk tahun 2006 dari hasil Musyawarah Nasional Forum Komunikasi Alumni GMNI III kemudian menjadi Kongres Persatuan dan Kesatuan Alumni GMNI I di Jakarta.


Jelang Kongres IV, PA GMNI Bahas Soal Budaya dan Kepribadian Bangsa