Penerapan Euro-4 Mundur Setahun Akibat Pandemi Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Penerapan Euro-4 Mundur Setahun Akibat Pandemi Covid-19


JawaPos.com – Penerapan Euro4 semestinya berlaku April 2021, namun karena terhambat pandemi Covid-19, pemerintah menundanya hingga 7 April 2022. Agen pemegang merek (APM) diminta untuk menerapkan standar emisi Euro-4 sesuai tenggat waktu yang diberikan pemerintah.

Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo mengatakan penerapan Euro 4 adalah suatu keharusan. “Pemerintah ingin industri nasional menerapkan standar yang sesuai standar global. Industri otomotif kita harus mengacu standar global. Jadi tidak hanya mampu menjadi tuan rumah di negera sendiri, tapi juga mampu ekspor,” tutur Dodiet dalam acara Isuzu Talkshow: Peluang Indonesia di Pasar Global dengan Implementasi Euro 4 via daring dari Jakarta, Rabu (28/4).

Menurut dia, penerapan Euro 4 ditunda hingga 7 April 2022 karena terkendala pandemi Covid-19. Sedangkan, standar Euro 4 untuk kendaraan berbahan bakar bensin telah dilakukan pada 2018. Dia optimistis, penerapan Euro 4 tahun depan juga akan diikuti peningkatan ekspor otomotif. Target yang ditetapkan pemerintah, sesuai apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat melepas ekspor Isuzu Traga pada 2019, diharapkan pada tahun 2025, Indonesia mampu mengekspor 1 juta unit kendaraan.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu meminta para menteri terkait agar segera menuntaskan regulasi soal penurunan emisi gas rumah kaca. Hal ini terkait komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 26 persen pada 2020 dan naik menjadi 29 persen pada 2030 sesuai konvensi perubahan iklim yang telah diratifikasi Indonesia.

Itulah mengapa pemerintah mengharuskan kendaraan menerapkan standar emisi Euro 4 dan pengembangan bio diesel 30 persen (B30) yang diresmikan Presiden akhir tahun lalu. Standar Euro 4 mensyaratkan RON minimal 92 dan kandungan sulfur maksimum 50 ppm. Dengan demikian BBM lebih berkualitas dan efisien. Keuntungan lainnya adalah kualitas udara semakin baik yang berkontribusi positif bagi kesehatan masyarakat.

Ia mengakui, target Presiden itu disampaikan sebelum pandemi Covid-19. Namun, kata Dodiet, dengan pertumbuhan ekonomi yang mulai baik saat ini, pemerintah optimistis target itu bisa tercapai. Apalagi sejumlah APM telah memiliki teknologi yang mendukung penerapan Euro 4.

“Kami sangat siap. Karena sejak 2011, kendaraan Isuzu sudah menggunakan teknologi common rail yang kompatibel dengan BBM solar Euro 4,” ujar Product Development Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Tonton Eko Tonton menjelaskan, pihaknya sudah siap menyambut pemberlakuan standar emisi Euro 4 untuk tiga kategori baik produk, layanan after sales atau purna jual, serta fasilitas pendukungnya.

Khusus produk, lanjut Tonton, Isuzu Giga sudah memiliki mesin common rail sejak 2011, kemudian Isuzu Elf pada 2018, dan terakhir pada 2019 produk Isuzu Traga yang diekspor, sudah bermesin common rail. Kemudian untuk layanan purna jual servis dan suku cadang, Isuzu diperkuat 2.403 partshop, 45 bengkel mitra Isuzu, dan 139 unit bengkel Isuzu Berjalan. Utuk fasilitas pendukung baik perusahaan dan karoseri juga sudah disiapkan, termasuk dukungan enam mitra perusahaan pembiayaan.

Tonton menambahkan, BBM untuk standar emisi Euro 4 nantinya tentu akan lebih tinggi ketimbang Euro 2 yang saat ini ada di Indonesia. Namun, kendaraan Isuzu sudah memiliki mesin yang dirancang dengan BBM spesifikasi Euro 4.”Jika bicara kendaraan komersial, pasti bicara pada logistic cost yang terus meningkat. Hal itu tentu akan menambah beban bagi pelaku usaha. Apalagi, 30 persen biaya kendaraan adalah di BBM,” ungkapnya.

Karena itu,, Isuzu yang kendaraannya nomor satu di 39 negara mengaku telah memiliki banyak teknologi untuk memamgkas logistuc cost.”Makanya kami berikan solusinya, kita tekankan ke konsumen bahwa kendaraan Isuzu mesinnya irit bahan bakar, awet, dan tahan lama. Tentu itu membantu menekan cost,” tutur Tonton.

Baca Juga: Istri Awak Nanggala: Kalau Nanti Aku Pergi, kan Nggak Ada yang Belikan

Menurut dia, penerapan standar emisi Euro 4 itu terkait produksi. Artinya, mulai 7 April 2021, seluruh pabrikan harus memproduksi unit yang sesuai standar Euro 4, standar yang berlaku Tonton juga mengungkapkan optimismenya terkait ekspor mobil Isuzu.”Tahun depan kita akan mengekspor Isuzu Traga sekitar 5.000 hingga 6.000 unit. Sebelumnya, Isuzu Traga sudah diekspor sebanyak 2.689 unit dengan nilai total sekitar USD 28 juta,” ungkapnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Penerapan Euro-4 Mundur Setahun Akibat Pandemi Covid-19