Kasus Covid-19 di Sumatera Selatan Meningkat usai PPKM Tahap I

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kasus Covid-19 di Sumatera Selatan Meningkat usai PPKM Tahap I

JawaPos.com–Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Selatan meningkat usai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro tahap I mulai 6–19 April. Kondisi itu memicu bertambahnya zona merah.

Data kasus Covid-19 Dinkes Sumatera Selatan mencatat total kasus positif pada PPKM tahap II periode pekan pertama 20–26 April mencapai 793 kasus. Sedangkan periode pekan pertama PPKM tahap I hanya terdapat 497 kasus.

”Memang kecenderungan untuk meningkat saat Ramadan dan usai Lebaran akan terjadi,” kata Epidemiolog Universitas Sriwijaya Iche Andriany Liberty seperti dilansir dari Antara, Rabu (28/4).

Meningkatnya kasus membuat Sumsel kini memiliki dua wilayah zona merah yakni Kota Palembang dan Kabupaten OKU Timur. Sedangkan 13 daerah lain zona oranye serta hanya dua daerah zona kuning.

Jika melihat monitor google monitoring index, pergerakan masyarakat di Sumsel tidak mengalami peningkatan signifikan. Sebab, hanya naik tujuh persen untuk kunjungan ke toko makanan dan tujuh persen di area pemukiman. Sedangkan pergerakan di retail, pusat transportasi umum, tempat kerja, dan taman mengalami penurunan hingga minus 20 persen.

Iche menilai peningkatan kasus yang terjadi saat ini karena lemahnya 3T yang memunculkan fenomena gunung es. ”Banyak yang terinfeksi tapi tidak terkonfirmasi, kemudian tidak diawasi dengan ketat, maka kelompok rentan atau bergejala yang muncul ke permukaan,” terang Iche Andriany Liberty.

Selain itu positvy rate di Sumsel juga kini telah menyentuh angka 30 persen dan diperkirakan terus meningkat jika 3T belum optimal serta prokes terus diabaikan masyarakat. Pengabaian prokes tersebut karena masyarakat dibuat bingung dengan berbagai regulasi.

”Apalagi kebijakan kadang tidak sinkron yakni di satu sisi berupaya membatasi mobilitas sementara di sisi lain 3T kurang optimal,” tutur Iche Andriany Liberty.

Dia mengimbau Satgas Covid-19 di seluruh tingkatan lebih ketat mengawasi pergerakan masyarakat terutama para pemudik lokal. Baik jelang momen Lebaran dan terutama pada hari H Idul Fitri.

”Untuk saat ini potensi penularan paling besar ada di pasar-pasar bedug, maka masyarakat juga harus menjaga diri,” ujar Iche Andriany Liberty.

Saksikan video menarik berikut ini:

Kasus Covid-19 di Sumatera Selatan Meningkat usai PPKM Tahap I