IDAI Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka Dilaksanakan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

IDAI Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka Dilaksanakan


JawaPos.com – Pemerintah sudah mulai memperbolehkan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas apabila beberapa syarat sudah terpenuhi. Seperti vaksinasi pada seluruh guru dan tenaga kependidikan. Ditargetkan vaksinasi tersebut selesai pada Juni mendatang dan seluruh sekolah diharapkan dapat melaksanakan PTM.

Mengenai hal itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun mengeluarkan rekomendasi terkait pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19. Rekomendasinya adalah agar PTM tidak dilaksanakan terlebih dahulu.

“Melihat situasi dan penyebaran Covid-19 di Indonesia, saat ini sekolah tatap muka belum direkomendasikan. Persyaratan untuk dibukanya kembali sekolah antara lain terkendalinya transmisi lokal yang ditandai dengan positivity rate kurang lebih 5 persen dan menurunnya tingkat kematian,” ungkap Ketua Umum IDAI Aman B Pulungan dalam keterangannya kepada JawaPos.com, Kamis (29/4).

Baca Juga: PTM Terbatas Perlu Lihat Status Wilayah, Vaksinasi Tidak Cukup

Ia menuturkan apabila tatap muka di satuan pendidikan tetap berjalan sesuai rencana, maka sekolah diminta untuk menyediakan metode pembelajaran secara offline dan online. Hal ini agar meminimalisir penyebaran Covid-19, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

“Jika sekolah tatap muka tetap dimulai, maka pihak penyelenggara harus menyiapkan blended learning, anak dan orang tua diberi kebebasan memilih metode pembelajaran luring atau daring,” imbuhnya.

Setelah sudah menyediakan dan orang tua serta anak sudah memilih metode apa yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sekolah tidak boleh pilih kasih. Sebab, pembelajaran seperti tidak akan optimal.

“Anak yang belajar secara luring maupun daring harus memiliki hak dan perlakuan yang sama,” tandasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan, pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilaksanakan setelah pendidik dan tenaga kependidikan mendapat vaksinasi Covid-19 secara lengkap.

PTM terbatas itu akan sangat berbeda dengan PTM di saat normal. Semua akan dibatasi, prokes bakal diberlakukan sangat ketat. Misalnya, kapasitas siswa maksimal hanya 50 persen per kelas. Artinya, masih diperlukan sistem rotasi dan opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa. Lalu, jarak antarkursi siswa minimal 1,5 meter.

Saksikan video menarik berikut ini:


IDAI Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka Dilaksanakan