Respons Mutasi Virus Korona, Sultan HB X Ingatkan Protokol Kesehatan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Respons Mutasi Virus Korona, Sultan HB X Ingatkan Protokol Kesehatan


JawaPos.com–Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat tetap menjaga kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik. Hal itu merespons munculnya mutasi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

”Saya belum tahu. Tetapi yang penting bagi saya bagaimana protokol kesehatan itu dijaga. Jadi itu sangat penting. Cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak. Yang penting itu saja. Apapun virus ini menjadi bermimikri jadi 16 atau apapun sebenarnya corona itu penyakit yang paling murah,” kata Sultan HB X seperti dilansir dari Antara di Grhatama Pustaka, Bantul.

Menurut Sultan, penyakit Covid-19 tergolong penyakit yang murah karena untuk mencegahnya masyarakat cukup tinggal di rumah. Hanya saja, banyak masyarakat yang tidak tahan untuk tetap tinggal di rumah sehingga akhirnya berpotensi terpapar.

”Sebenarnya corona itu penyakit yang paling murah, cukup tinggal di rumah, kan gitu to. Tapi untuk tinggal di rumah tidak tahan kan gitu jadi akhirnya jadi mahal,” tutur Sultan HB X.

Oleh sebab itu, Sultan berharap protokol kesehatan betul-betul diterapkan. Meski demikian, bukan berarti masyarakat tidak boleh sama sekali beraktivitas seperti berdagang, membuka aktivitas pariwisata, serta perhotelan.

”Bukan berarti orang tidak boleh berdagang, boleh karena butuh makan, mau buka pariwisata boleh. Bagi saya tidak ada masalah. Hotel buka boleh tapi bisa enggak menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Kalau tidak bisa ya saya tutup,” ujar Sultan HB X.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, teridentifikasi ada strain virus korona penyebab Covid-19 yang lebih menular (infectious), D614G, di Indonesia sebagai hasil mutasi dari varian asli virus sebelumnya. Strain mutasi virus SARS-CoV-2, D614G, juga sudah dideteksi di sejumlah negara lain termasuk Malaysia.

”Yang mungkin menjadi perhatian utama saat ini adalah pertanyaan apakah ada di antara virus-virus yang whole genom sequencing-nya (pengurutan keseluruhan genom) sudah dilaporkan ke Gisaid, apakah ada yang mengandung mutasi yang menunjukkan virus itu memiliki potensi bisa menular lebih cepat yaitu disebut D614G. Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan,” kata Amin dalam konferensi pers virtual LIPI Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XX, Jakarta, Jumat (28/8).

Saksikan video menarik berikut ini:


Respons Mutasi Virus Korona, Sultan HB X Ingatkan Protokol Kesehatan