Sayangi Lansia, Perlakuan yang Salah Bisa Perburuk Demensia

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sayangi Lansia, Perlakuan yang Salah Bisa Perburuk Demensia


JawaPos.com – Secara alamiah, seseorang akan mencapai fase menua pada usia lansia. Mereka membutuhkan pendampingan dan ekstra perhatian untuk menunjang kondisi fisiknya.

Di era pandemi ini, lansia merupakan kelompok yang rentan. Maka penting untuk memberikan perhatian pada mereka agar daya tahan tubuh dan kesehatannya tetap terjaga.

Dalam rangka memperingati bulan Alzheimer sedunia ke 9, Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) melalui Direktur Regional Alzheimer Asia Pasifik sekaligus Penggagas ALZI DY Suharya menjelaskan , berdasarkan penelitian kolaboratif antara London School of Economics dan University College of London, secara global, usia merupakan faktor berbesar terkait dengan demensia. Golongan lansia memiliki risiko paling tinggi terhadap paparan Covid-19.

“Dengan 86 persen kematian terjadi pada golongan usia 65 tahun ke atas,” jelas DY dalam webinar baru-baru ini.

Pada 2016, di Indonesia diperkirakan telah ada sekitar 1,2 juta ODD (Orang Dengan Demensia). Angka ini berpotensi meningkat menjadi 2 juta orang di 2030 dan 4 juta orang pada 2050.

“Perlakuan yang salah terhadap ODD dapat memperparah kondisi kejiwaan. Maka dari itu diperlukan kolaborasi dan kontribusi seluruh pihak termasuk pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup lintas generasi yang lebih sehat,” katanya.

Direktur Eksekutif Alzheimer’s Indonesia Michael Dirk Roelof Maltimoe menilai salah satu tantangan terbesar penyebarluasan informasi dan peningkatan kepedulian mengenai demensia Alzheimer adalah kurangnya pemahaman hal tersebut sebagai gangguan kesehatan otak. Berdasarkan laporan Alzheimer’s Disease International (ADI), tiap 2 dari 3 orang masih berpikir bahwa demensia atau pikun adalah bagian normal dari penuaan.

Ia menambahkan pentingnya masyarakat, khususnya anak muda, untuk memahami risiko pemicu demensia. Sebab kebiasaan hidupnya sekarang dapat mempengaruhi kesehatan otaknya di masa depan, maka sebaiknya dilakukan pencegahan dini.

“Kita dapat mengurangi risiko demensia Alzheimer sejak usia muda dengan menerapkan pola hidup sehat, rutin berolahraga, menjaga asupan gizi seimbang, berkegiatan positif termasuk dengan memberi perhatian pada orang tua dan keluarga. Kita jangan maklum dengan pikun,” tutup Michael.

Saksikan video menarik berikut ini:

 


Sayangi Lansia, Perlakuan yang Salah Bisa Perburuk Demensia