Ambisi Tiongkok Soal Paspor Covid-19 Dibayangi Isu Kemanjuran Vaksin

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Ambisi Tiongkok Soal Paspor Covid-19 Dibayangi Isu Kemanjuran Vaksin


JawaPos.com – Setelah mengekspor vaksin Covid-19 ke hampir 70 negara, Tiongkok bersiap untuk mendorong paspor vaksinnya sendiri untuk memudahkan masuknya orang asing agar diinokulasi dengan vaksin buatan Tiongkok. Beijing berharap paspor vaksin akan menjadi insentif atau kemudahan bagi pebisnis. Bahkan, tawaran itu termasuk untuk warga Taiwan yang sering bepergian ke dan dari Tiongkok, untuk mendapatkan suntikan yang disetujui Beijing.

Akan tetapi, masih banyak warga asing yang meragukan keefektifan vaksin Tiongkok jika dibandingkan vaksin Barat. Warga asing khawatir vaksin Sinopharm dan Sinovac lebih rendah kemanjurannya dibandingkan dengan vaksin yang dibuat di luar Tiongkok. Bahkan mereka yang masih ragu merasa tertekan untuk menggunakan vaksin Tiongkok agar dapat masuk ke Tiongkok.

Tingkat kemanjuran vaksin Sinovac sedikit lebih tinggi dari 50 persen, sedangkan tingkat kemanjuran vaksin Sinopharm adalah 79 persen. Masih jauh lebih rendah daripada Moderna, Pfizer, dan bahkan vaksin Sputnik buatan Rusia, yang semuanya di atas 90 persen menurut laporan Bloomberg mengutip data eksperimen dari peneliti di luar Tiongkok.

Baca juga: Sinovac Digunakan di Seluruh Dunia, Tiongkok Bangga Vaksinnya Manjur

Selain itu, Kantor Urusan Dewan Negara Taiwan mengumumkan pada 14 April bahwa warga negara Taiwan yang tinggal di Tiongkok akan diizinkan untuk mendaftar vaksinasi di tempat tinggal mereka menggunakan izin tinggal atau sertifikat perlindungan asuransi kesehatan Tiongkok. Sebelum desakan saat ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah mengumumkan pada 15 Maret bahwa fasilitas kemudahan visa lebih lanjut akan diberikan kepada warga negara asing yang diinokulasi dengan vaksin buatan Tiongkok.

Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan bahwa pengunjung ke Tiongkok perlu mendapatkan hasil negatif dari PCR sebelum naik pesawat ke Tiongkok. Setelah memasuki Tiongkok, para pengunjung akan diminta untuk karantina selama dua minggu di hotel yang ditunjuk pemerintah dengan biaya sendiri.

Vaksin Asing

Zhao juga mengatakan bahwa Tiongkok bersedia melakukan saling pengakuan vaksinasi dengan negara lain. Namun, dia menolak berkomentar tentang apakah Tiongkok akan mempertimbangkan untuk menerima dan memfasilitasi vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca dan Johnson & Johnson yang disetujui WHO di masa depan. Zhao juga tidak menyebutkan vaksin Moderna.

Baca juga: Ahli Barat Puji Vaksin Sinovac Manjur 100 Persen Tekan Angka Kematian

Seorang warga Taiwan yang berbasis di Tiongkok Vincent Hsu, mengatakan bahwa dia dan banyak rekannya terbuka untuk mendapatkan vaksin buatan Tiongkok. Namun, karena keraguan tentang keamanan dan kemanjuran vaksin buatan Tiongkok, Hsu mengatakan banyak teman asingnya di Tiongkok bersedia membayar opsi untuk mendapatkan vaksin buatan non-Tiongkok begitu tersedia di Tiongkok.

Tiga orang Barat yang tinggal di Tiongkok yang tidak mau mengungkapkan nama mereka mengatakan bahwa mereka menunda mendapatkan vaksin Tiongkok karena masih ragu. Dan berharap pilihan lain akan segera tersedia.

Sebelumnya, menurut Associated Press, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, ahli imunologi Gao Fu, mengatakan bahwa vaksin buatan Tiongkok saat ini memiliki tingkat kemanjuran yang rendah. Dan, mencampur dosis adalah salah satu strategi yang dipertimbangkan untuk meningkatkan efektivitasnya. Namun, pernyataan itu kemudian diklarifikasi lagi.


Ambisi Tiongkok Soal Paspor Covid-19 Dibayangi Isu Kemanjuran Vaksin