PM Jepang Yoshihide Suga Kunjungi AS, Bahas Terkait Tiongkok

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

PM Jepang Yoshihide Suga Kunjungi AS, Bahas Terkait Tiongkok


JawaPos.com – Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga berkunjung ke Gedung Putih pada Jumat (16/4). Dia sudah menginjakkan kaki di Amerika Serikat (AS) sejak Kamis petang (15/4). Suga menjadi pemimpin negara pertama yang berkunjung sejak Presiden Joe Biden dilantik. Banyak pihak menduga kekhawatiran tentang persaingan yang ditimbulkan Tiongkok akan menjadi pusat pembicaraan.

Keputusan Biden untuk mengundang Suga sebagai tamu pertamanya mencerminkan prioritas barunya pada aliansi AS. Dia juga berencana mengundang Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in pada Mei nanti. Dua negara macan Asia tersebut sama-sama bermasalah dengan Tiongkok. Biden juga berkali-kali menekankan bahwa kebangkitan Tiongkok adalah tantangan paling mendesak bagi AS.

”AS hanya bisa efektif di Asia jika hubungan AS-Jepang kuat serta Jepang tenang dan stabil,” ujar salah satu pejabat Gedung Putih kepada Agence France-Presse.

Biden dan Suga berencana menggelar konferensi pers resmi di Rose Garden. Mereka diharapkan mengumumkan inisiatif 5G senilai USD 2 miliar (Rp 29,16 triliun). Proyek itu adalah bagian dari dorongan AS untuk bersaing dengan Tiongkok.

Tiongkok memang melangkah lebih dulu untuk teknologi 5G, yaitu lewat perusahaan Huawei. AS berusaha menjegal dengan mengatakan bahwa teknologi yang dibawa Tiongkok adalah ancaman keamanan dan provokasi di dunia yang demokratis.

Dua pemimpin negara itu juga akan membahas peningkatan ketegangan di Taiwan. Belakangan ini wilayah udara Taiwan terus-menerus dilewati Tiongkok. Langkah yang diambil Negeri Panda tersebut adalah peringatan atas kedekatan AS dan Taiwan.

”Tidak ada negara yang berusaha meningkatkan ketegangan atau memprovokasi Tiongkok. Tetapi, pada saat yang sama kami mencoba mengirimkan sinyal yang jelas. Bahwa beberapa langkah yang diambil Tiongkok bertentangan dengan misi mempertahankan perdamaian dan stabilitas,” ujar sumber itu.

Michael Green, penasihat urusan Asia di era mantan Presiden George W. Bush, menegaskan kekhawatiran Biden dengan betapa agresifnya Tiongkok saat ini. Dia juga ingin menaksir hubungan AS dengan negara-negara Asia.

Meski memiliki masalah dengan Tiongkok, Tokyo juga tengah memperbaiki hubungan dengan negara yang dipimpin Xi Jinping tersebut. Karena itulah, Jepang tidak pernah satu gerbong dengan AS terkait kecaman pelanggaran HAM yang dilakukan Tiongkok di Hongkong dan Xinjiang.

Di sisi lain, kabar baik justru datang di kubu Tiongkok. Perekonomian mereka tumbuh sekitar 18,3 persen pada kuartal pertama 2021 dibandingkan perekonomian tahun sebelumnya di kuartal yang sama. Itu adalah kenaikan tertinggi sejak 1992. ”Ini adalah awal yang baik untuk perekonomian nasional,” bunyi pernyataan Biro Statistik Nasional Tiongkok.

Pada kuartal pertama 2020, ekonomi Tiongkok susut 6 persen karena lockdown nasional imbas pandemi Covid-19. Karena itu, tahun ini mereka telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2021 secara global adalah 6 persen.

Meski sempat terpuruk, Tiongkok berhasil bangkit dengan cepat karena pelacakan, penanganan pasien yang tertular, dan vaksinasi gencar dilakukan. Biro Statistik Nasional Tiongkok menjelaskan bahwa situasi bisa berubah sewaktu-waktu. Sebab, pandemi Covid-19 masih menyebar secara global.

Banyak pihak menilai pengumuman kenaikan ekonomi itu ironis. Sebab, di saat yang bersamaan, para pemimpin Tiongkok berkumpul untuk membahas perubahan iklim sebagai imbas pertumbuhan ekonomi di negara tersebut selama beberapa dekade.


PM Jepang Yoshihide Suga Kunjungi AS, Bahas Terkait Tiongkok