Menimbang Cuan Investasi Reksa Dana Campuran di Tengah Volatilitas

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Menimbang Cuan Investasi Reksa Dana Campuran di Tengah Volatilitas


JawaPos.com – Investasi saham merupakan portofolio investasi dengan volatilitas amat tinggi. Beberapa hari ini volatilitas amat terasa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi di bulan ini hampir mendekati level 5.800. Salah satu penyebabnya, sentimen negatif investor global terkait ekspektasi inflasi Amerika Serikat (AS) yang melebihi perkiraan.

Presiden Direktur Syailendra Capital Fajar R Hidayat mengatakan, ditengah fluktuasi pasar perlu fleksibilitas dalam melakukan diversifikasi. Ia menjabarkan terkait keunggulan reksa dana campuran alias balance fund.

“Dalam investasi reksa dana biasanya investor menyebar dana mereka ke beberapa jenis reksa dana yang berbeda. Tujuannya agar imbal hasil investasi stabil,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (21/4).

Namun di reksa dana campuran, lanjutnya, investor sudah mendapatkan diversifikasi ke dalam tiga jenis instrumen di dalam satu produk. Semuanya sudah diatur oleh manajer investasi. Jadi, reksa dana campuran merupakan opsi diversifikasi yang lebih praktis buat investor.

Ia mengungkapkan, fleksibilitas ini berbeda dengan jenis reksa dana lain yang memiliki ketentuan minimum untuk berinvestasi pada instrumen sesuai dengan jenis reksa dananya. Akibatnya fleksibilitas manajer investasi menjadi berkurang dan jadi salah satu penyebab mengapa banyak reksa dana sulit mengalahkan index.

Menurutnya, dalam menyikapi volatilitas pasar manajer investasi melihat adanya kebutuhan diversifikasi aset, sehingga investor dapat terlindungi ketika terjadi volatilitas yang tinggi pada pasar saham.

“Kami melakukan simulasi portfolio yang terdiversifikasi selama sepuluh tahun terakhir. Diversifikasi kelas aset terbukti memberikan kinerja yang lebih baik dibanding investasi pada saham (LQ45). Terlepas dari besar porsi yang dialokasikan pada ekuitas, obligasi, dan pasar uang, ketiga skenario memberikan kinerja di atas indeks saham maupun deposito,” jelasnya.

Dengan kejelian tersebut, kata dia, reksa dana campuran Syailendra mencetak hasil berkilau. Hal tersebut terlihat dari Syailendra Balance Opportunity Fund per 16 April 2021 lalu, yield 3 bulan reksadana ini mencapai 17,7 persen dan enam bulan mencapai 17,58 persen. “Yield setahun terakhir memang agak menurun sekitar 6,92 persen. Tapi masih lebih bagus dibandingkan reksa dana lain yang minus. Jika sejak diterbitkan, reksadana ini mencetak yield 166,2 persen,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan, Syailendra Balance Opportunity Fund menempatkan portofolio di saham sebanyak 71,7 persen. Sisanya di korporate bond 13,3 persen dan pasar uang sebanyak 15 persen

“Ya, Reksa dana campuran memiliki alokasi seimbang pada setiap instrumen baik itu saham, obligasi, maupun pasar uang. Walhasil, manajer investasi bisa leluasa mengatur alokasi instrumen dengan lebih fleksibel. Misalnya ketika pasar saham sedang bullish, maka sebagian besar dana akan ditempatkan ke saham atau obligasi, dan sebaliknya,” ucapnya.

Dengan fleksibilitas yang bisa dilakukan oleh manajer investasi pada reksa dana campuran, Ia menambahkan, maka manager investasi (MI) bisa mengatur strategi yang lebih fleksibel agar performa reksa dana bisa mengalahkan index acuan. Artinya, MI bisa mengubah strategi alokasi instrumen dengan aktif sesuai perkembangan pasar.

“Ya, reksa dana campuran bisa menjadi salah satu pilihan bagi investor. Manajer investasi leluasa memindahkan alokasi ke kelas aset berbeda sesuai dengan situasi pasar. Reksadana campuran dapat berinvestasi pada efek ekuitas dan/atau efek Utang dengan proporsi di saham (10 persen – 75 persen), obligasi (10 persen – 75 persen) dan pasar uang (2 persen – 75 persen),” ungkapnya.

Ia menuturkan, keleluasaan reksa dana campuran tidak dimiliki reksa dana jenis lain, yang memiliki ketentuan minimum untuk berinvestasi pada instrumen sesuai dengan jenis reksa dananya. Akibatnya fleksibilitas manajer investasi menjadi berkurang dan salah satu penyebab mengapa banyak reksa dana sulit mengalahkan indeks.

“Berbeda dengan reksa dana campuran dengan fleksibilitasnya mampu menahan dari kejatuhan imbal hasil saat portofolio sedang bearish. Sebaliknya hasil menjulang tinggi saat portofolio sedang bullish. Itu sudah terbukti terjadi pada Syailendra Balance Opportunity Fund yang mencatat hasil gemilang,” pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Menimbang Cuan Investasi Reksa Dana Campuran di Tengah Volatilitas