Dapat Teguran, Presiden Filipina Tetap Ingin Damai dengan Tiongkok

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Dapat Teguran, Presiden Filipina Tetap Ingin Damai dengan Tiongkok


JawaPos.com – Presiden Filipina Rodrigo Duterte berkomitmen untuk menyelesaikan secara damai perselisihan diplomatik dengan Tiongkok atas Laut China Selatan yang disengketakan. Itu sebagai tanggapannya yang paling ideal meski mendapat teguran keras dari para menteri dan jenderalnya.

Kehadiran ratusan kapal Tiongkok di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina yang diyakini diawaki oleh milisi telah membuat Manila frustrasi. Hal itu menarik perhatian sekutu-sekutunya antara lain Amerika Serikat.

“Kami akan terus menyelesaikan masalah di Julian Felipe melalui saluran diplomatik dan melalui cara-cara damai,” kata Duterte dalam pernyataan yang dibacakan oleh juru bicaranya, Harry Roque, Selasa (6/4) seperti dilansir Reuters.

Duterte merujuk pada perairan Filipina yang didatangi banyak kapal Tiongkok. Tiongkok telah menyatakan bahwa Whitsun Reef, yang dikenal sebagai Julian Felipe Reef di Filipina, adalah area penangkapan ikan tradisional tempat kapalnya mencari perlindungan dari cuaca buruk.

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Respons Filipina melunak sehari setelah kementerian luar negerinya mengatakan akan melakukan protes jika Tiongkok menolak untuk menarik kapal yang dinilai secara terang-terangan melanggar hak-hak kedaulatan Filipina. Penasihat hukum Duterte memperingatkan tentang permusuhan yang tidak diinginkan.

Duterte memutuskan menentang opini publik. Dia berusaha membangun aliansi dengan Tiongkok dan enggan bersikap konfrontatif terhadap kepemimpinan negara itu, yang menjanjikan pinjaman dan investasi miliaran dolar kendati sebagian besar belum terwujud.

Duterte telah berulang kali mengatakan Filipina tidak berdaya untuk menghentikan Tiongkok menduduki komponen-komponen di Laut China Selatan. Menantang aktivitas negara itu di sana, menurutnya, dapat menimbulkan risiko perang dan Filipina akan kalah.

Dalam pernyataannya, Duterte mengatakan perbedaan menyangkut Laut China Selatan tidak akan menjadi penghalang bagi hubungan persahabatan dan kerja sama dalam penanggulangan pandemi, termasuk vaksin dan pemulihan ekonomi.

Filipina merupakan salah satu negara di Asia yang paling parah dilanda wabah Covid-19, tetapi menghadapi kesulitan untuk mengamankan pasokan vaksin. Filipina telah membeli 25 juta dosis vaksin Sinovac dan dua juta dosis yang sejauh ini dimilikinya menjadi mayoritas dari persediaan vaksin di negara tersebut.


Dapat Teguran, Presiden Filipina Tetap Ingin Damai dengan Tiongkok