BPBD Karo Minta Warga Jauhi Zona Merah Gunung Sinabung

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BPBD Karo Minta Warga Jauhi Zona Merah Gunung Sinabung


JawaPos.com–Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (8/8) pukul 01.58 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak (lebih kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin mengimbau masyarakat maupun wisatawan agar menjauhi zona merah erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

”Zona merah yang dilarang itu harus tetap dipatuhi demi keselamatan warga sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Natanail seperti dilansir dari Antara.

Dia menyebutkan, saat ini, Gunung Sinabung berada pada status level III (siaga) dengan rekomendasi baik warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung. ”Kemudian radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara,” ujar Natanail.

Natanail berharap kepada masyarakat, petani, dan pengunjung mematuhi zona larangan tersebut agar tak ada warga yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung.

Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (8/8) pukul 01.58 WIB kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak (lebih kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut).

Natanail menambahkan, daerah yang cukup parah tertutup abu vulkanik Sinabung terpaksa harus disemprot air menggunakan mobil pemadam kebakaran (damkar). Seluruh jalan raya di wilayah kecamatan maupun desa yang tertutup abu vulkanik cukup tebal harus dibersihkan. Kemudian, kantor-kantor milik pemerintah, kompleks pertokoan, pasar tradisional, rumah warga masyarakat, dan tempat-tempat lain dibersihkan dari debu vulkanik yang menempel.

”Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak terkena penyakit yang berasal dari debu vulkanik yakni batuk dan mata perih (merah),” ujar Natanail.

Natanail menjelaskan, pembersihan debu vulkanik tersebut dengan mengerahkan lima unit mobil damkar. ”Jadi saat ini jalan-jalan di Kecamatan Naman Teran, Berastagi, dan Kecamatan Merdeka sudah bersih dari abu vulkanik yang disemburkan dari letusan Gunung Sinabung,” terang Natanail.

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Sabtu (8/8) dini hari, merupakan yang pertama pada masa pandemi Covid-19 sejak 9 Juni 2019. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur. Letusan itu terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam 44 detik.

Empat kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terkena dampak letusan Gunung Sinabung yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Yakni Kecamatan Naman Teran, Berastagi, Simpang 4, dan Kecamatan Merdeka. Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak terhadap kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Selain itu, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 


BPBD Karo Minta Warga Jauhi Zona Merah Gunung Sinabung