Umat Islam di Kota Palu Doakan Korban Pembantaian di Sigi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Umat Islam di Kota Palu Doakan Korban Pembantaian di Sigi


JawaPos.com–Ratusan umat Islam di Kota Palu, mendoakan para korban pembantaian di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Zikir dan pembacaan doa dipimpin Habib Sholeh Alaydrus, Pimpinan Majelis Dzikir Nurul Khairaat di kawasan bekas tsunami 2018 Patung Kuda, Pantai Talise Palu, Jumat (4/12) malam.

”Kita mengutuk dan mengecam aksi pembantaian yang dilakukan kelompok teroris terhadap saudara-saudara kita di Lembantongoa. Kita doakan mereka diberi ketabahan, ketegaran, dan pertolongan,” kata Habib Sholeh Alaydrus seperti dilansir dari Antara.

Dia menegaskan, perbuatan para teroris MIT itu sama sekali tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam apalagi yang beraliran ahlussunnah waljamaah.

”Semoga apa yang dialami saudara-saudara kita di sana segera berakhir. Kita doakan upaya pengejaran dan pencarian kelompok NIT oleh TNI dan Polri secepatnya membuahkan hasil,” ucap Habib Sholeh Alaydrus.

Sementara itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia mendatangkan tim psikolog untuk menangani para korban kekerasan tersebut.

”Kedatangan kami untuk membantu secara psikologisnya karena dari sisi fisiknya sudah ditangani,” kata Kepala Biro Psikolog SSDM Kepolisian Indonesia Komisaris Besar Polisi Adi Suhariono di Sigi.

Kehidaran tim psikologi Biro SSDM Mabes Polri dan tim psikologi Biro SDM Polda Sulteng untuk membantu para korban agar cepat pulih secara psikologis. ”Intinya melakukan recovery secara fisik dan secara infrastrukturnya telah dilakukan Polda Sulteng dan pihak terkait lainnya,” kata Adi Suhariono.

Menurut dia, walaupun ada kendala wilayah yakni sulit medannya, tetapi upaya percepatan itu harus dilakukan demi pemulihan para korban kekerasan teroris MIT Poso tersebut. ”Kami sebelum kemari (Sigi) telah melakukan koordinasi dengan Polda dan kami turun bersama dengan Polda Sulteng,” terang Adi Suhariono.

Dia menambahkan, kehadiran tim psikologi Polri dan tim psikolog Polda Sulteng diharapkan psikologi para korban bisa cepat pulih. ”Lebih focus kepada efek psikologinya untuk pemulihan kondisi psikologisnya dan itu misi dari kami biro psikologi Polri,” ucap Adi Suhariono.

Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, kondisi geografis berupa hutan lebat yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok MIT pimpinan Ali Kalora menjadi salah satu tantangan Satgas Tinombala untuk menemukan kelompok pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Sigi tersebut. Satgas telah berupaya menyisir hutan belantara yang luas tersebut untuk mencari para pelaku teror.

”Semoga permasalahan geografis alam ini segera bisa diatasi,” kata Awi..

Kelompok MIT diduga masih berada di antara tiga kabupaten di Sulawesi Tengah yakni Sigi, Poso, dan Parigi Moutong, atau berada di dalam Taman Nasional Lore Lindu yang membentang dari Sigi hingga Poso. ”Mereka naik turun gunung,” ucap Awi.

Kelompok tersebut pada Jumat (27/11) pagi, diduga telah membantai satu keluarga yang terdiri atas empat orang di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Sigi.

Saksikan video menarik berikut ini:


Umat Islam di Kota Palu Doakan Korban Pembantaian di Sigi