Sultan HB X: Jangan Anggap Pandemi Covid-19 Sudah Selesai

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sultan HB X: Jangan Anggap Pandemi Covid-19 Sudah Selesai


JawaPos.com–Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap masyarakat tidak menganggap pandemi Covid-19 telah selesai. Sehingga, penerapan protokol kesehatan tidak lagi diterapkan secara ketat.

”Jangan menganggap bahwa semuanya sudah selesai. Obatnya (Covid-19) tetap belum ada,” kata Sultan HB X seperti dilansir dari Antara di Kompleks Kepatihan, Jogjakarta.

Raja Keraton Jogjakarta itu meminta warganya tidak memandang sepele Covid-19. Sebab, hingga kini penularan virus itu masih terus terjadi, bahkan mengalami peningkatan kasus. Dia berharap kesadaran menerapkan protokol kesehatan kembali dimiliki masyarakat seperti sedia kala saat awal pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

”Sekarang memang Jogjakarta naik terus. Jadi semestinya pemda mengetatkan kontrol. Tetapi harapan saya masyarakat kembali seperti awal kesadarannya bagaimana menggunakan dan berperilaku dengan protokol kesehatan,” kata Sri Sultan.

Mendorong kesadaran menerapkan protokol kesehatan, kata dia, bukan berarti meminta masyarakat membatasi ruang gerak dengan hanya berdiam di rumah.

Sementara itu, merespons masih tingginya penambahan kasus positif Covid-19, Sultan mengaku telah mengeluarkan keputusan agar penerapan protokol kesehatan kembali diperketat di desa-desa. Alasannya, penularan Covid-19 bukan hanya disebabkan orang yang bepergian, namun sudah berlangsung di lingkungan masyarakat.

”Dalam laporan, ini sudah di-tracing ternyata nomor (kasus) sekian bertemu nomor sekian. Berarti kan antarlingkungan ini, bukan klaster dalam arti klaster seperti pengalaman yang lalu seperti di sekolah, enggak. Tetapi sudah di kalangan warga masyarakat sendiri,” terang Sri Sultan.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Jogjakarta Pembajun Setyaningastutie mengharapkan bantuan relawan non tenaga kesehatan (nakes) untuk membantu mengedukasi dan mengingatkan masyarakat mengenai pencegahan penularan Covid-19. Apabila upaya pencegahan di tingkat hulu tidak optimal, di hilir memungkinkan muncul peningkatan kasus Covid-19 yang pada akhirnya dapat membuat tenaga kesehatan kewalahan.

“Seberapa besar kapasitas layanan kesehatan yang kami sediakan, kalau di hulu tidak dikelola pasti di hilir akan kewalahan. Tenaga kesehatan bisa tumbang karena kelelahan,” kata Pembajun Setyaningastutie.

Sampai 4 Desember, Pemerintah Daerah Istimewa Jogjakarta mencatat total suspek Covid-19 mencapai 16.662 orang. Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dalam waktu 24 jam bertambah 181 orang sehingga total menjadi 6.565 kasus.

Saksikan video menarik berikut ini:


Sultan HB X: Jangan Anggap Pandemi Covid-19 Sudah Selesai