Curah Hujan Tinggi, Banjir Masih Rendam Kutai Timur Hingga Sepekan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Curah Hujan Tinggi, Banjir Masih Rendam Kutai Timur Hingga Sepekan


JawaPos.com – Banjir di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur belum juga surut hingga Jumat (21/5). Sudah hampir sepekan sejak Rabu (12/5) lalu, air masih menggenang dengan tinggi muka air (TMA) 30-100 sentimeter.

“Tingginya cuara hujan di wilayah Kabupaten Kutai Timur mengakibatkan banjir sejak Rabu, 12 Mei 2021 hingga kini,” kata Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Sukasno Haryanto.

Banjir ini terjadi di tujuh kecamatan, meliputi Kecamatan Muara Bangkal, Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Long Masengat, Kecamatan Telen, Kecamatan Muara Wahau dan Kecamatan Kombeng.

Dia menyebut, banjir telah berdampak pada 1.690 keluarga, merendam 690 rumah, 20 unit fasilitas umum dan 203 hektar perkebunan. Bahkan akses jalan menuju ke beberapa lokasi terdampak masih terendam dengan TMA 30-100 sentimeter dan berarus deras.

BPBD Kabupaten Kutai Timur, sambung Sukasno, terus melakukan pendataan bersama beberapa pihak pemerintah kecamatan, lintas instansi terkait dibantu TNI dan Polri. Beberapa dunia usaha juga telah menyalurkan bantuan logistik, seperti yang telah dilakukan di Desa Melan, Desa Sumber Sari dan Desa Mukti Utama di Keamatan Long Masengat.

Berdasarkan laporan hingga Kamis (20/5) pukul 21.00 WIB, Sukasno memastikan belum ada laporan mengenai korban jiwa dan dampak kerugian masih dalam pendataan lebih lanjut.

Sementara itu, menurut kajian risiko yang dipantau melalui InaRisk.bnpb.go.id, wilayah Kabupaten Kutai Timur memiliki indeks risiko bencana banjir dengan kategori sedang-tinggi. Adapun cakupan wilayah potensi risiko banjir tersebut menurut data InaRisk mencapai 18 kecamatan atau seluas 170.423 hektar.

Dengan melihat data indeks risiko bencana dari InaRisk, lanjut Sukasno, pihaknya mengimbau seluruh pemangku kebijakan di daerah baik tingkat Gubernur hingga RT dan RW serta masyarakat untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

“Diharapkan masyarakat secara mandiri juga dapat mengakses informasi peringatan dini dan indeks kajian risiko hingga tingkat kecamatan melalui inarisk.bnpb.go.id,” pungkasnya.


Curah Hujan Tinggi, Banjir Masih Rendam Kutai Timur Hingga Sepekan