Pelaku Pelecehan KPI Buat Laporan Balik, Polisi Belum Mau Menerima

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pelaku Pelecehan KPI Buat Laporan Balik, Polisi Belum Mau Menerima


JawaPos.com – EO dan RT, terduga pelaku perundungan terhadap pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berinisial MS membuat laporan polisi. Laporan ini ditujukan kepada sejumlah akun media sosial yang diduga telah melakukan pencemaran nama baik.

Kuasa Hukum EO dan RT, Denny Hariatna mengatakan, laporan polisi kliennya belum diterima oleh Polda Metro Jaya. Petugas SPKT berdalih tengah menganalisa terlebih dahulu laporan tersebut.

“Belum (diterima), kan ini sedang diverifikasi, sedang dianalisa,” kata Denny di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (10/9).

Denny menjelaskan, laporan dibuat sebab kliennya banyak menerima perundungan atau bullying pasca beredarnya surat pengakuan dari MS. Tindakan warganet ini dianggap telah mencemarkan nama baik kliennya.

“Kami menyasar kepada akun-akun media sosial yang sudah mencemarkan nama baik dan melakukan bulliying ke klien kami karena ini kerugian nyata dialami klien kami,” jelasnya.

Atas dasar itu, Denny mengaku akan kembali lagi ke Polda Metro Jaya untuk menanyakan status laporan polisi tersebut. “Ya kami akan kesini lagi untuk mendapatkan kejelasan atas laporan yang sedang dianalisa atau diverifikasi,” pungkasnya.

Diketahui, dugaan pelecehan seksual sesama jenis dan perundungan terjadi di kantor KPI Pusat, Jakarta, terhadap korban berinisial MS. MS mengaku kejadian itu membayangi dirinya selama bertahun-tahun sejak bekerja di KPI.

Menurutnya, sejak awal terdapat rekan kerja senior yang mengintimidasi dan memaksa dirinya untuk membeli makan selama bekerja. MS merasa diperlakukan secara rendah dan ditindas oleh rekan-rekan kerjanya seperti budak.

Ia bercerita, pada 2015 para pelaku perundungan itu mulai melakukan pelecehan seksual. Mereka memegangi kepala, tangan, kaki hingga menelanjangi korban. Bahkan, para pelaku mencoret-coret kelaminnya menggunakan spidol.

Perbuatan itu membuat dirinya merasa trauma dan rendah diri. Ia tak bisa melawan aksi perundungan yang dilakukan secara ramai-ramai itu.

Setahun berlalu, ia masih merasa stres akibat perlakuan para seniornya di kantor. Ia mengatakan sering berteriak tanpa sebab dan mengingat masa-masa pelecehan tersebut.

MS juga bercerita bahwa ia pernah dilempar ke kolam renang saat sedang mengikuti kegiatan di Resort Prima Cipayung, Bogor. Kala itu, ia sedang tertidur dan dirundung oleh para pelaku. Sekitar pukul 01.30 WIB, ia dilempar dan dijadikan sebagai hiburan.


Pelaku Pelecehan KPI Buat Laporan Balik, Polisi Belum Mau Menerima