Komnas HAM Cek Senpi dan Mobil Laskar FPI

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Komnas HAM Cek Senpi dan Mobil Laskar FPI


JawaPos.com – Komnas HAM menerima kedatangan keluarga enam laskar FPI yang tewas ditembak polisi. Mereka datang untuk memberikan keterangan terkait insiden berdarah tersebut.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan, keterangan pihak keluarga merupakan salah satu bagian penting dalam proses penyelidikan. Menurut Anam, penggunaan kewenangan oleh aparat tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Itu menjadi salah satu landasan instansinya menyelidiki peristiwa yang terjadi di jalan tol Jakarta–Cikampek tersebut.

“Komnas HAM berterima kasih kepada keluarga yang kooperatif dan terbuka,” terangnya kemarin (21/12).

Dia mengapresiasi kesediaan pihak keluarga membantu Komnas HAM mendalami sejumlah temuan yang diperoleh timnya. Dia memastikan akan dilaksanakan follow-up pasca pertemuan kemarin.

Anam memang belum bisa mengungkap secara detail apa saja temuan tim yang dia pimpin. Namun, dia memastikan bahwa penyelidikan sudah lebih maju. Meski begitu, masih ada beberapa hal yang harus dilakukan Komnas HAM sebelum menyimpulkan penyelidikan tersebut. ’’Semakin cepat penyelidikan yang kami lakukan akan lebih baik bagi kami,’’ tambahnya.

Komnas HAM juga memeriksa mobil yang ditumpangi enam laskar FPI tersebut. Pemeriksaan dilakukan di Polda Metro Jaya. ’’Kami cek semuanya, kami cocokkan dengan berbagai temuan,’’ jelas Anam. Hasil pemeriksaan kemarin akan diuji lewat analisis mendalam. ’’Apakah ada kesesuaian atau tidak antara keterangan dan bukti fisik mobilnya,’’ terangnya.

Komnas HAM juga akan memeriksa senjata api yang menjadi barang bukti. Bakal ada uji balistik terhadap senjata api tersebut. Pihaknya akan mengundang ahli untuk menyampaikan analisis berdasar temuan-temuan Komnas HAM.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar menjelaskan, keluarga para korban telah menyampaikan sejumlah hal. Antara lain tentang dokumentasi jenazah korban serta fakta dan kronologi kejadian. ’’Ada juga keluhan keluarga,” tuturnya. Keluhan tersebut terkait dengan teror dan perasaan tertekan keluarga. Menurut dia, polisi memanggil keluarga terkait kasus. Padahal, objek kasus tersebut adalah enam korban meninggal dunia. ”Ini sangat membuat keluarga tertekan,” jelasnya.

CROSS CHECK: Tim Komnas HAM memeriksa mobil yang digunakan polisi dan laskar FPI saat insiden bentrok di tol Jakarta-Cikampek. Pemeriksaan berlangsung di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/12). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

Dia berharap Komnas HAM bisa menguak kasus itu secara tuntas. Apalagi, sudah banyak tokoh yang memberikan dukungan untuk menguak kasus tersebut. ”Dengan dukungan para tokoh tentu ini akan lebih berhasil,” ujarnya.

Pada bagian lain, Bareskrim membeberkan alasan pengambilalihan tiga kasus terkait Rizieq Syihab. Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, pengambilalihan tiga kasus itu dimulai kemarin. ”Ketiga kasus itu soal pelanggaran di Petamburan, Megamendung, dan RS UMMI,” tuturnya.

Baca juga: Komnas HAM Periksa 4 Dokter Forensik

Pengambilalihan kasus dari Polda Metro Jaya dan Jawa Barat itu dilakukan untuk efektivitas kasus. Sebab, kasus yang terjadi di dua wilayah hukum itu berkaitan. ”Ada pelaku yang terindikasi sama dari ketiga perkara,” ujarnya.

Untuk kasus pelanggaran protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta, Listyo mengatakan bahwa Bareskrim mengasisteni kasus tersebut. ”Masih lidik, semua sedang diproses,” paparnya.

Baca juga: Komnas HAM Panggil Kabareskrim dan Dokter Forensik Polri

Listyo juga menjelaskan bahwa penyidik telah meminta keterangan 78 saksi dalam penyidikan kasus meninggalnya enam laskar FPI. Mereka terdiri atas 37 saksi yang berada di rest area Km 50, 22 saksi di sekitar TKP saat kejadian, 4 saksi korban, 12 petugas rest area Km 50, dan 3 petugas dari RS Polri. Polisi juga meminta keterangan dari tujuh orang ahli. Yakni, dua orang ahli dari Puslabfor Mabes Polri, kedokteran forensik tiga orang, seorang ahli siber, serta seorang ahli pidana.

Klarifikasi Kedubes Jerman

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah memanggil kepala perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta. Tujuannya, mengklarifikasi kedatangan staf Kedutaan Jerman ke markas FPI di Petamburan pada 17 Desember lalu. Kunjungan tersebut menjadi viral di media sosial. Bahkan, kesan yang muncul adalah Jerman mendukung FPI. ”Kemenlu menyampaikan protes atas kegiatan staf Kedutaan Jerman yang mendatangi sebuah organisasi di Petamburan beberapa hari yang lalu,” ujar Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah.

Dalam pertemuan pada Minggu (20/12), kata dia, Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman membenarkan keberadaan staf mereka di sekretariat FPI. Namun, pertemuan itu disebut atas inisiatif pribadi. ”Jadi, tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman,” ungkapnya. ”Mereka juga menolak tegas kesan bahwa kedatangan staf kedutaan itu adalah bentuk dukungan Jerman,” jelasnya.

Baca juga: Bertemu FPI, Anggota DPR: Kedubes Jerman Langgar Tata Krama Diplomasi

Kemenlu menuntut agar Kedutaan Besar Jerman memberikan pernyataan resmi kepada publik sebagaimana yang dijelaskan kepada Kemenlu. Permintaan tersebut dipenuhi langsung. Melalui akun Twitter resminya, Kedubes Jerman menjelaskan sejumlah poin mengenai kedatangan stafnya ke markas FPI di Petamburan, Slipi, Jakarta Barat.

Dalam cuitannya, Kedubes Jerman menjelaskan bahwa kedatangan stafnya tersebut berhubungan dengan pemberitahuan mengenai demonstrasi yang berlangsung Jumat (18/12). Staf tersebut berusaha mendapat gambaran tersendiri mengenai situasi keamanan karena demo juga melintasi kawasan kedutaan. ”Pegawai tersebut bertindak atas inisiatif sendiri tanpa koordinasi dengan pihak kedutaan,” tulis rilis tersebut.

Pihak Kedutaan Jerman menyesal dan memastikan tak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut. ”Kedutaan Jerman menentang segala upaya untuk menginstrumentalisasi kejadian ini demi tujuan politis,” lanjut cuitan resmi tersebut.

Sebagai informasi, kabar kedatangan staf Kedubes Jerman itu disampaikan oleh Sekretaris Umum FPI Munarman beberapa hari lalu. Munarman mengatakan, kedatangan staf Kedubes Jerman tersebut adalah wujud perhatian internasional atas tewasnya enam laskar FPI.

 

Saksikan video menarik berikut ini:


Komnas HAM Cek Senpi dan Mobil Laskar FPI