Menghadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Siapkan Skenario RS Lapangan
Ketersediaan ruang perawatan Covid-19 menipis seiring tren kasus positif yang meninggi. Tanpa antisipasi, rumah sakit bisa kewalahan. Pasien terancam tidak mendapatkan perawatan yang optimal.
—
TIGA hari lalu (3/12), Indonesia pecah rekor kasus Covid-19. Hari itu terdapat 8.369 kasus positif. Secara kumulatif, hingga kemarin angka terkonfirmasi positif mencapai lebih dari 560 ribu kasus.
Alih-alih gelombang kedua (second wave), kasus Covid-19 di Indonesia saat ini ditengarai belum mencapai puncak. Apalagi, ada catatan bahwa Indonesia masih jauh undertesting dan banyak dari kasus Covid-19 yang terjadi tak dilaporkan.
Dalam situasi seperti itu saja, banyak rumah sakit rujukan yang mulai kewalahan, bahkan telah penuh. Padahal, ruang isolasi dan ICU menjadi hal yang penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus ditempatkan dalam ruangan khusus. Tidak bisa dicampur dengan pasien berpenyakit lain untuk mengurangi risiko penularan.
Ihwal kekurangan ruangan ini membuat waswas mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19. Penelusuran LaporCovid-19 akhir November lalu, misalnya, banyak kamar rujukan rumah sakit yang terisi. Pada Jumat (27/11) hingga Minggu (29/11), rumah sakit penuh. LaporCovid-19 yang membantu beberapa pasien menelepon 69 sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT). Dari jumlah itu, 97 persen kamar rujukan RS terisi. Sementara 3 persen tidak menjawab telepon.
Senin (30/11) tim LaporCovid-19 masih mencari satu kamar untuk satu pasien dengan menghubungi 37 rumah sakit. Hasilnya nihil. Rumah sakit penuh. Pada tanggal yang sama, delapan pasien dengan gejala ringan atau sedang mendapatkan tempat di Wisma Atlet Kemayoran. Sehari berselang (1/12), pasien dengan kondisi ringan dan sedang bisa dirujuk ke Wisma Atlet, tetapi harus antre.
Gambaran itu menyiratkan bahwa tempat tidur atau ruang perawatan untuk pasien Covid-19 sangat dinamis. ”Data nasional bergerak naik dan turun,” kata Stafsus Kemenkes Alexander K. Ginting kepada Jawa Pos Kamis lalu (3/12).
Dia menunjukkan data 2 Desember yang menyatakan bahwa rasio pemanfaatan tempat tidur isolasi dan ICU secara nasional adalah 58,2 persen. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan, dalam suatu wilayah, tingkat keterisian tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19 tak boleh lebih dari 60 persen.
Saat itu ada delapan provinsi yang tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi dan ICU lebih dari 60 persen. Paling tinggi Jawa Barat sebesar 76 persen.
Jabar memiliki 8.537 tempat tidur khusus pasien Covid-19. Pada 2 Desember pukul 13.00, jumlah pasien yang dirawat sebanyak 6.523 orang.
Yang patut menjadi perhatian adalah daerah-daerah yang hanya memiliki ratusan tempat tidur. Biasanya berada jauh dari ibu kota. Sebut saja Kalimantan Utara yang hanya memiliki 244 tempat tidur. Jika daerah-daerah tersebut mengalami lonjakan kasus, masyarakat dan tenaga kesehatan akan kelimpungan.
Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi tidak lepas dari libur panjang beberapa waktu lalu. Banyak muncul klaster keluarga dan kantor. ’’Itu akibat interaksi indoor tanpa protokol kesehatan yang baik,’’ kata Juru Bicara Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur dr Makhyan Jibril.
Dia mengungkapkan, pada September hingga Oktober, secara keseluruhan tingkat hunian RS rujukan Covid-19 di Jatim kurang dari 40 persen. Di waktu bersamaan, angka kasus positif aktif atau pasien yang dirawat terus turun. Pada awal November, pasien positif aktif tinggal 4,3 persen atau sekitar 2.300 pasien. Namun, dua pekan terakhir, jumlah tersebut meningkat. Hingga Kamis (3/12), pasien positif aktif mencapai 3.240 pasien atau setara dengan 5,12 persen.
Peta zona risiko juga berubah. Sebelumnya, Jatim sempat bebas dari zona merah. Kini ada empat zona merah. Yakni, Jombang, Kota Batu, Jember, dan Situbondo. Banyak juga daerah yang sebelumnya zona kuning berubah menjadi oranye.
Fenomena tersebut berdampak terhadap tingkat hunian rumah sakit rujukan di Jatim. Data awal pada pekan pertama November, tingkat hunian ruang ICU di Jatim hanya 41 persen. Sementara itu, ruang isolasi mencapai 38 persen. Nah, pada pekan terakhir November, tingkat hunian naik drastis. Ruang isolasi mencapai 65 persen dan ruang ICU 59 persen.
Tidak Terima Pasien
Radar Malang melaporkan, meski berstatus zona oranye, pertambahan angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Malang yang tinggi membuat RS rujukan kewalahan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo mengatakan, dalam seminggu terakhir, ruang isolasi di empat rumah sakit rujukan, yakni RSUD Kanjuruhan, RSI Gondanglegi, Wava Husada, dan RSU Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), selalu penuh. ’’Sejak seminggu terakhir tidak menerima pasien lagi,’’ tuturnya.
Berdasar data yang dihimpun, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Malang per Minggu (29/11) mencapai 1.183 orang. Sebanyak 1.045 orang dinyatakan sembuh dan 73 orang meninggal.
Kapasitas empat RS rujukan bisa menampung 126 pasien. Ruang isolasi tersebut diprioritaskan untuk pasien Covid-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan seperti penyakit jantung dan stroke. ’’Kalau memang masih ada yang dirawat, terpaksa kami arahkan ke RS lain yang bukan rujukan. Sudah penuh juga RS lainnya itu,’’ kata Arbani.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Kanjuruhan dr Dian Suprodjo SpTHT menyebutkan, per Senin (30/11) ruang isolasi hanya tersisa untuk satu orang. ’’Saat ini jumlah pasien yang dirawat 17 dan hanya bisa nambah 1 pasien,’’ ucapnya.
Situasi yang tidak jauh berbeda terjadi di Situbondo. Berdasar data satgas, lonjakan dalam tiga pekan terakhir meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya. Hingga 3 Desember, tercatat 1.115 kasus positif di Situbondo. Dari jumlah itu, pasien yang dirawat 117 orang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo Ahmad Yulianto mengatakan, RSUD dr Abdoer Rahem menyediakan tiga ruang, yaitu Asoka, Wijaya Kusuma, dan Dahlia. Sebelumnya, hanya ruang Asoka dan Wijaya kusuma yang disiapkan. Dengan penambahan itu, saat ini lebih dari 20 kamar yang dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkab Situbondo tersebut. ’’Itu sebagai langkah antisipasi,” kata Yulianto dilansir dari Radar Banyuwangi.
Penambahan ruang khusus juga disiapkan di RS Elizabeth. Bahkan, di RS itu seluruh kamar sudah dijadikan tempat perawatan pasien terjangkit virus SARS-CoV-2. ’’Tidak ada lagi yang non-Covid-19,” jelasnya.
Dua rumah sakit rujukan Covid-19 itu akan menjadi tempat perawatan pasien dengan gejala berat. Sedangkan pasien gejala ringan disarankan isolasi di tiga puskesmas yang sudah disiapkan pemerintah daerah.
Tiga Skenario
Mengacu pada data rumah sakit online di Kementerian Kesehatan, secara nasional, rasio pemanfaatan tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR), baik untuk isolasi maupun ICU Covid-19, per 1 Desember 2020 masih berada di angka 57,97 persen. ”Provinsi dengan angka keterisian bed tertinggi adalah Jawa Barat, yakni 77 persen. Kemudian terendah Provinsi Maluku Utara 10 persen,” kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 Wiku Adisasmito.
Kemenkes, kata dia, telah merancang skenario jika terjadi lonjakan kasus. Tujuannya menjamin setiap pasien Covid-19 mendapatkan pelayanan yang optimal. Skenario rekayasa pelayanan kesehatan dibagi menjadi tiga. Disesuaikan dengan tingkat kenaikan kasus yang terjadi di daerah/wilayah tersebut.
Wiku menjelaskan, jika terjadi kenaikan kasus sebesar 20 hingga 50 persen, pelayanan masih beroperasi tanpa perubahan apa pun. RS masih dapat menampung. Namun, jika terjadi kenaikan kasus 50−100 persen, fasilitas kesehatan diharuskan menambah kapasitas ruang. Termasuk mengonversi ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan Covid-19. ”Bisa di dalam gedung atau lantai atau blok yang ada sehingga bisa menambah ruang rawat inap untuk Covid-19,” jelas Wiku.
Jika terjadi kenaikan kasus lebih dari 100 persen, faskes diminta mendirikan pelayanan tenda darurat di area perawatan pasien Covid-19. Atau, mendirikan RS lapangan/darurat untuk perawatan pasien Covid-19. Pembukaan RS lapangan/darurat bekerja sama dengan BNPB dan TNI.
Saksikan video menarik berikut ini:
Posting Komentar
Ada beberapa kelebihan menggunakan jasa pembuatan website, di antaranya:
Profesional dan Berpengalaman
Menggunakan jasa pembuatan website berarti Anda akan bekerja dengan tim profesional dan berpengalaman dalam bidang pembuatan website. Mereka akan memberikan saran yang berguna dan membantu Anda dalam membangun website yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Desain yang Menarik dan Responsif
jasa pembuatan website akan memberikan desain yang menarik dan responsif untuk website Anda. Dengan desain yang menarik, website Anda akan lebih mudah dikenali oleh pengunjung dan meningkatkan brand awareness.
Optimasi SEO
jasa pembuatan website akan memastikan website Anda dioptimalkan untuk mesin pencari. Ini akan meningkatkan kemungkinan website Anda muncul di halaman pertama hasil pencarian, meningkatkan jumlah kunjungan dan potensi pelanggan.
Fungsi yang Sesuai Kebutuhan
Dengan menggunakan jasa pembuatan website, Anda bisa memastikan website yang dibuat sesuai dengan kebutuhan Anda. Website akan dibuat dengan fitur dan fungsi yang Anda inginkan sehingga website dapat berfungsi dengan efektif.
Dukungan Teknis
jasa pembuatan website biasanya menyediakan dukungan teknis setelah website selesai dibuat. Hal ini memudahkan Anda jika mengalami masalah teknis atau perlu memperbarui website Anda.
Waktu dan Biaya yang Lebih Efisien
Menggunakan jasa pembuatan website juga dapat membantu Anda menghemat waktu dan biaya yang lebih efisien. Dengan bantuan tim ahli, pembuatan website dapat diselesaikan lebih cepat dan Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk mengembangkan website sendiri.
Lebih Mudah Dikelola
Website yang dibuat oleh jasa pembuatan website biasanya lebih mudah untuk dikelola. Tim ahli akan memastikan website Anda dibangun dengan platform yang mudah digunakan dan intuitif sehingga Anda dapat mengelola website sendiri dengan mudah.
Ada beberapa kelebihan menggunakan jasa iklan untuk mempromosikan produk atau layanan, di antaranya:
Memiliki Ahli dalam Bidang Pemasaran
Menggunakan jasa iklan berarti Anda akan bekerja dengan ahli dalam bidang pemasaran. Mereka akan membantu Anda merumuskan strategi iklan yang efektif dan mengoptimalkan anggaran iklan Anda.
Target Pasar yang Tepat
Dengan menggunakan jasa iklan, Anda dapat menargetkan pasar yang tepat dengan tepat sasaran. Ini akan meningkatkan efektivitas iklan Anda dan menghemat biaya iklan Anda.
Memperkenalkan Brand Anda
Jasa iklan dapat membantu memperkenalkan brand Anda kepada publik yang lebih luas. Ini akan meningkatkan kesadaran merek Anda dan menghasilkan lebih banyak pelanggan.
Memperluas Jangkauan
Dengan iklan, Anda dapat memperluas jangkauan Anda dan menjangkau audiens yang lebih luas. Ini akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru.
Memaksimalkan Anggaran Iklan
Jasa iklan dapat membantu memaksimalkan anggaran iklan Anda dengan menyediakan berbagai pilihan media iklan yang efektif. Ini akan membantu Anda menghemat biaya iklan dan meningkatkan hasil iklan Anda.
Memperoleh Analisis dan Laporan
Jasa iklan biasanya menyediakan analisis dan laporan tentang performa iklan Anda. Ini akan membantu Anda memahami seberapa efektif iklan Anda dan membantu Anda meningkatkan strategi iklan Anda di masa depan.
Meningkatkan Penjualan
Dengan iklan yang efektif, Anda dapat meningkatkan penjualan produk atau layanan Anda. Hal ini akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan membantu Anda memperkuat posisi pasar Anda.