Peran Platform Digital dan Dambaan Inklusi Finansial di Jayapura

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Peran Platform Digital dan Dambaan Inklusi Finansial di Jayapura


JawaPos.com – Literasi dan inklusi keuangan seperti di masa krisis pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh bagi masyarakat, salah satunya di Papua. Hadirnya platform digital di Jayapura di 2017 pun telah membantu masyarakat untuk bisa mengakses layanan finansial dan perbankan dengan lebih mudah, selain juga membantu menciptakan lapangan pekerjaan.

Grab sebagai motor digitalisasi di Papua, melalui layanan finansial seperti GrabKios telah melengkapi ribuan warung dan kios tradisional yang ada di Jayapura melakukan berbagai layanan transaksi digital dan finansial. Mulai dari pengiriman uang, pembayaran listrik dan pembayaran BPJS, dan masih banyak lagi.

Peningkatan kualitas hidup melalui teknologi inklusif ini dirasakan oleh Sugiyati (50) yang merupakan pedagang kebutuhan pokok yang berlokasi di Pasar Lama Abepura. Dengan menjadi mitra GrabKios, kini dirinya berekspansi dengan menjual produk digital, seperti pulsa dan paket data, juga melayani pengiriman uang.

“Saya juga dapat melayani transaksi keuangan digital seperti layanan kirim uang. Layanan ini membantu lebih banyak pelanggan yang kebanyakan adalah pedagang di Pasar Lama Abepura yang tidak punya rekening tabungan. Mereka juga bisa langsung mentransfer uang hasil pendapatan hariannya dengan lebih mudah tanpa perlu pergi ke bank yang jaraknya lumayan jauh dari lokasi pasar,” ungkapnya melalui keterangan resmi, Selasa (16/3).

Bukan hanya untuk pelanggan, Ibu Rumah Tangga yang tadinya gagap teknologi ini kini juga menyadari dan memahami cara mengelola keuangan dengan lebih efisien lewat layanan yang ditawarkan Grab. Sugiyati mengaku senang dapat membantu warga sekitar untuk bisa menggunakan layanan keuangan digital.

“Bisa ada puluhan orang yang tiap hari melakukan transfer uang melalui Kios saya, dan karena di sini buka 24 jam, jadi mereka bisa transaksi kapanpun dan tidak perlu jauh-jauh atau antre di ATM atau Bank,” jelasnya.

Platform digital bantu buka lapangan pekerjaan
Kehadiran platform digital yang bersifat inklusif di Jayapura juga turut membantu perekonomian masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19, seperti yang dialami oleh Dwiki Pahlevi (30). Beruntung, sebelumnya ia telah membuka On Air Kios yang khusus menjual aksesori kebutuhan smartphone sebagai pekerjaan sampingan pada malam hari.

Satrio Supriono (31), pemilik bisnis kuliner Ayam Geprek Juragan Sambel mampu mengembangkan usahanya setelah bergabung sebagai merchant partner GrabFood sejak Februari 2020. (Foto: Grab)

“Sejak di-PHK, saya mulai fokus untuk mengembangkan usaha, salah satunya dengan bergabung menjadi mitra agen GrabKios agar saya bisa meningkatkan penghasilan melalui layanan keuangan digital yang dapat ditawarkan kepada pelanggan,” kisah dia.

Ia menuturkan bahwa produk digital yang paling sering dibeli oleh pelanggannya adalah data telepon dan pulsa. Selain itu, transaksi keuangan digital yang paling sering digunakan adalah layanan transfer uang oleh pedagang di sekitar Pasar Hamadi yang tidak memiliki rekening bank atau mobile banking. “Pelanggan sangat terbantu karena dapat dengan cepat mentransfer uang atau membayar tagihan,” tambahnya.

Uniknya, sejak mengetahui Dwiki bergabung menjadi mitra agen GrabKios, banyak orang terdekatnya yang tertarik dengan layanan tersebut. Dirinya pun membantu banyak orang yang juga ingin bergabung menjadi mitra agen GrabKios karena kini pendaftarannya lebih mudah dan bisa dilakukan secara online.

Selain itu, masyarakat juga terbantu atas jasa pengantaran makanan seperti GrabFood, karena kini, siapa saja bisa memulai usaha kuliner dan menjangkau pelanggan dengan mudah. Satrio Supriono (31) misalnya, yang kini tetap bisa menghidupi keluarganya berkat digitalisasi.

Dwiki Pahlevi (30) membuka On Air Kios bergabung menjadi mitra agen GrabKios yang khusus menjual aksesori kebutuhan smartphone sebagai pekerjaan sampingan pada malam hari. (Foto: Grab)

Awalnya, ia menekuni usaha percetakan di Jayapura. Namun, usaha miliknya terkena imbas bencana banjir dan tanah longsor yang membuatnya harus gulung tikar. Akhirnya, berbekal kepiawaian istri memasak, dirinya membuka bisnis kuliner bernama Ayam Geprek Juragan Sambel dan bergabung sebagai merchant partner GrabFood pada Februari 2020.

“Selang 2 bulan, saya memberanikan diri membuka restoran kecil di daerah Polimak. Memasuki masa pandemi, hampir tidak ada yang datang untuk makan di restoran kami. Namun, saya dan istri tidak terlalu khawatir karena restoran tetap bisa mendapatkan pendapatan dari pesanan online. Saya juga tetap bisa mempertahankan 6 pegawai yang saya pekerjakan,” tambah Satrio.

Inklusi digital yang hadir di Papua ini telah memberikan akses finansial dan membuka lapangan kerja bagi ribuan orang. Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan peran platform digital seperti Grab yang hadir untuk mendorong ekonomi digital dan inklusi keuangan, serta memberikan peluang bagi masyarakat setempat, dan juga meningkatkan kualitas hidup yang sejalan dengan misi GrabForGood.

“Melalui GrabKios, kami memanfaatkan jaringan warung atau agen untuk melakukan layanan digital seperti pembayaran tagihan, transfer uang, dan layanan transaksi keuangan digital lainnya. Selain itu, UMKM lokal Jayapura dapat terus bertahan di tengah pandemi serta mengembangkan bisnisnya dengan menjadi mitra merchant GrabFood. Kami percaya teknologi harus bersifat inklusif, sehingga siapa saja bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital yang terus berkembang,” jelas Neneng.


Peran Platform Digital dan Dambaan Inklusi Finansial di Jayapura