Sultan HB X Sebut Lockdown Merupakan Pilihan Terakhir

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sultan HB X Sebut Lockdown Merupakan Pilihan Terakhir


JawaPos.com–Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengko Buwono X menegaskan, kebijakan lockdown merupakan pilihan terakhir yang akan ditempuh apabila tidak ada cara lain untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.

”Itu pilihan terakhir,” ujar Sri Sultan seperti dilansir dari Antara seusai rapat koordinasi menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di Jogjakarta di Kepatihan, Jogjakarta.

Raja Keraton Jogjakarta itu menuturkan, kebijakan pengendalian penularan Covid-19 yang ditempuh saat ini tetap berupa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro melalui Ingub yang telah diteken pada 15 Juni.

Menurut dia, lockdown memiliki konsekuensi yang tidak mudah. Sebab, pemerintah harus mengganti biaya hidup seluruh warga selama kebijakan itu diterapkan sehingga opsi tersebut tidak mungkin ditempuh saat ini.

”Enggak ada kalimat lockdown. Saya enggak kuat ngeragati (membiayai) rakyat se-Jogjakarta,” ucap Sultan.

Dengan menerapkan lockdown, lanjut dia, artinya seluruh kegiatan masyarakat di luar rumah ditiadakan. Aktivitas ekonomi di luar rumah harus ditutup, kecuali apotek atau pusat perbelanjaan.

”Yang lain tutup. Pemerintah (harus) ganti duwit (uang) masyarakat untuk makan. Lha kalau kita kan enggak kuat,” kata Sri Sultan.

Kendati pada Jumat (18/6) sempat melontarkan wacana lockdown, menurut Gubernur, hal itu bertujuan untuk menggugah kesadaran warganya agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan serta mengurangi mobilitas. ”Kita kan enggak sampai di sana, dalam arti ingin membangun bagaimana masyarakat tumbuh kesadaran. Bagaimana dengan kenaikan pandemi ini mau toleransi sama orang lain,” ucap Sri Sultan.

Sultan memastikan, kebijakan yang diterapkan di Jogjakarta tetap sejalan dengan pemerintah pusat. Yakni menyeimbangkan aspek ekonomi dengan kesehatan.

Dia meyakini, tidak ada warga Jogjakarta yang tidak paham dengan pentingnya protokol kesehatan, khususnya kedisiplinan memakai masker serta menghindari kerumunan untuk mencegah penularan. ”Wong sudah satu setengah tahun (pandemi) kok tidak tahu,” tutur Sri Sultan.

Menurut Sultan, rapat koordinasi yang melibatkan bupati/wali kota, para akademisi, serta sejumlah manajemen rumah sakit di Jogjakarta bermuara pada satu kebijakan yakni membatasi mobilitas masyarakat untuk mencegah munculnya kerumunan. Bupati/wali kota diminta menambah kamar untuk penanganan Covid-19 hingga level kelurahan baik untuk warga yang terkonfirmasi positif maupun untuk keperluan karantina serta meminta pembentukan satgas di kelurahan segera dituntaskan.


Sultan HB X Sebut Lockdown Merupakan Pilihan Terakhir