Ada 34 Klaster Keluarga, Wali Kota Bogor Khawatirkan Warga

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Ada 34 Klaster Keluarga, Wali Kota Bogor Khawatirkan Warga


JawaPos.com–Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut kondisi daerahnya masih mengkhawatirkan. Sebab, saat ini ada 34 keluarga yang menjadi klaster Covid-19 dengan jumlah yang ditemukan terkonfirmasi positif 139 orang.

”Sebanyak 34 keluarga itu berpotensi menularkan Covid-19 di lingkungannya. Apalagi, dalam kultur masyarakat kita, antartetangga saling bersilaturrahmi dan mengunjungi, sehingga terjadi kontak erat,” kata Bima Arya seperti dilansir dari Antara di Kota Bogor.

Menurut Bima Arya, dari 34 keluarga yang menjadi klaster, ada satu klaster keluarga yang sangat besar. Yakni klaster keluarga di Kelurahan Kecamatan Bogor Barat. Sebab, jumlah warga yang terkonfirmasi positif sudah 35 orang.

Bima Arya menyatakan, sangat mengkhawatirkan penularan Covid-19 di lingkungan keluarga dan permukiman di Kota Bogor. Sebab, munculnya klaster keluarga yang semakin dominan terutama dalam dua pekan terakhir. Meningkatkan penularan Covid-19 dari klaster keluarga itu menunjukkan adanya pergeseran tren dari penularan imported case atau dari aktivitas warga Kota Bogor ke luar kota menjadi local case, yakni penularan di lingkungan permukiman dan keluarga.

Di sisi lain, Bima Arya melihat meningkatnya penularan Covid-19 pada klaster keluarga, karena kesadaran warga yang semakin menurun, setelah diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar adaptasi kebiasaan baru (PSBB AKB) mulai 4 Agustus. Sehingga, kecepatan penularan Covid-19 jadi meningkat.

”Untuk mengatasi penularan Covid-19 di lingkungan keluarga harus dibangun kesadaran dan disiplin yang lebih tinggi kepada warga untuk menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat. Kampanye tiga langkah protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, sudah tidak cukup. Warga harus diberikan edukasi soal disiplin dan pola hidup sehat,” kata Bima Arya.

Pemerintah Kota Bogor, kata dia, berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan kampanye masif protokol kesehatan melalui program Gebrak Masker dan Bogor Bermasker. Yakni membentuk tim dan melakukan kampanye masif di seluruh wilayah Kota Bogor sampai ke tingkat rukun warga dan rukun tetangga (RW dan RT). Pemkot dan Forkopimda Kota Bogor menggerakkan sekitar 2.000 relawan yang sebelumnya telah dibentuk menjadi tim Detektif (deteksi aktif) Covid-19 yang beranggotakan aparat wilayah di kantor kecamatan, polsek, koramil, puskesmas, sampai ke kelurahan, dan RW Siaga di seluruh wilayah Kota Bogor.

Saksikan video menarik berikut ini:


Ada 34 Klaster Keluarga, Wali Kota Bogor Khawatirkan Warga