Hasil Polling Tentukan Sekolah Tatap Muka di Probolinggo

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Hasil Polling Tentukan Sekolah Tatap Muka di Probolinggo


JawaPos.com–Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, masih menunggu hasil polling wali murid di sekolah masing-masing sebelum melaksanakan sekolah tatap muka.

”Kami punya cara tersendiri untuk menampung aspirasi masyarakat terkait proses pembelajaran anak-anak sekolah di tengah pandemi Covid 19 melalui polling wali murid,” kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin seperti dilansir dari Antara.

Secara tegas, pihaknya tidak memperbolehkan lembaga pendidikan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) baik itu kelompok bermain maupun TK melakukan pembelajaran secara tatap muka. Sebab, anak balita sangat rentan terpapar Covid-19.

”Rencananya PAUD baru boleh melakukan pembelajaran tatap muka usai vaksin Covid-19 ditemukan,” ucap Hadi Zainal Abidin.

Pembelajaran anak SD kelas 1, lanjut dia, ada kendala karena mereka harus belajar menulis dan membaca. Sehingga, boleh tatap muka tapi harus sangat ketat protokol kesehatannya. Jumlah anak harus terbatas di satu ruangan kelas, serta orang tua harus ikut mendampingi. ”Karena belajar kelas 1 SD kalau daring itu memang agak kesulitan,” tutur Hadi Zainal Abidin.

Dia mengatakan, kegiatan belajar SD dan SMP akan dikembalikan kepada wali murid apakah mereka setuju atau tidak pembelajaran tatap muka. Sehingga, pihaknya menyerahkan sepenuhnya hasil polling wali murid di masing-masing sekolah.

”Kami tidak akan memaksa. Beri kami masukan dan akan kami persentase seberapa banyak wali murid yang setuju belajar tatap muka atau sebaliknya,” kata Hadi Zainal Abidin.

Jika di lapangan ditemukan permasalahan anak yang tidak punya fasilitas android, wali kota mempersilakan anak tersebut datang ke sekolah untuk mengambil tugas dan soal paket data. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah memberikan ke masing-masing anak melalui sekolah sejak April 2020.

Menjawab pertanyaan wali murid jika lebih banyak yang setuju tatap muka, itu akan diberlakukan aturan secara ketat, salah satunya, orang tua wajib antar-jemput anak ke sekolah. ”Jika tidak diantar keesokan harinya tidak boleh bersekolah,” ujar Hadi Zainal Abidin.

Dia berjanji mendatangi sekolah dengan polling terbanyak setuju tatap muka dan akan membuktikan sendiri kesanggupan wali murid dan sekolah dalam menerapkan aturan ketat selama pembelajaran tatap muka berlangsung.

”Sebenarnya, saya pribadi setuju pembelajaran daring. Namun, saya tidak ingin dibilang merusak tumbuh kembang anak, sehingga saya mengajak diskusi agar tidak ada pro dan kontra tentang kebijakan Pemkot Probolinggo,” kata Hadi Zainal Abidin.

Sementara itu, Kemenag Kota Probolinggo menjelaskan pembelajaran di lembaga dibawah naungannya tidak melaksanakan tatap muka. Sebab, banyak wali murid yang tidak setuju. ”Selain itu, Kemenag pusat juga mengingatkan agar daerah yang belum berstatus zona hijau tidak memaksakan diri untuk pembelajaran tatap muka,” kata Kepala Kemenag Kota Probolinggo Mufi Imron Rosadi.

Saksikan video menarik berikut ini:


Hasil Polling Tentukan Sekolah Tatap Muka di Probolinggo