Klaster Perkantoran Diduga Dari Mobilitas Pegawai di Luar Kantor

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Klaster Perkantoran Diduga Dari Mobilitas Pegawai di Luar Kantor


JawaPos.com–Kasus positif Covid-19 di Gedung Sate dan Gedung DPRD Provinsi Jabar diduga akibat mobilitas di luar kantor atau aktivitas pegawai sepulang bekerja. Temuan kasus di dua tempat tersebut tidak serta-merta menjadikannya sebagai klaster Gedung Sate dan klaster DPRD.

”Jadi kami mendapati kesimpulan bukan gedungnya sebagai sumber penyebaran Covid-19. Lebih kepada pada masa AKB ini, mobilitas tidak dibatasi, sehingga mau pegawai Gedung Sate atau DPRD, sepulang kantor punya pola kegiatan yang tidak bisa dikontrol,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat M. Ridwan Kamil.

Menurut dia, lebih bijak kejadian di dua tempat itu disebut klaster perkantoran karena tidak spesifik sumber datangnya virus. Bisa dari satu orang, bisa dari banyak orang. ”Ini berbeda ketimbang awal pandemi Covid-19 di mana klaster spesifik,” ujar Ridwan Kamil.

Dengan sulitnya memantau aktivitas para pegawai di luar kantor, Ridwan menyatakan, pihaknya hanya bisa menekankan pentingnya protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun kepada para pegawai. Selain itu, kepada para anggota dewan, Ridwan berpesan agar mereka tidak mendatangi atau mendekati daerah zona merah (risiko tinggi) dalam agenda kunjungan kerja DPRD.

”Saya sudah diskusi dengan ketua DPRD, agar diberi panduan kepada anggota dewan untuk tidak mendatangi lokasi kerja yang dekat zona merah,” tutur Ridwan.

Dari data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) per 15 Agustus pukul 16.30 WIB, sudah dilakukan sebanyak 189.830 tes PCR di Jabar dengan hasil 11.413 positif.

”Kami sudah masifkan pengetesan di seluruh perkantoran se-Jabar. Kami terus lakukan tes PCR sebanyak-banyaknya, mengejar cita-cita bisa tes 50 ribu sampel dalam satu minggu,” kata Ridwan.

Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat melaporkan, terdapat temuan 38 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes usap di Gedung DPRD Jabar pada 12 Agustus. ”Yang positif tujuh orang anggota dewan, sembilan PNS, dan 22 orang non-PNS. Tujuh orang anggota DPRD diisolasi di rumah masing-masing, selain itu isolasi di BPSDM. Semoga dalam 14 hari ke depan bisa sembuh semua,” ujar Taufik.

Terkait ditutupnya Gedung DPRD Jabar selama 14 hari sejak 14 Agustus, Taufik mengatakan, kegiatan termasuk agenda sidang paripurna HUT Ke-75 Jabar akan mencari tempat alternatif agar tetap dilaksanakan sesuai jadwal. ”Kami cari tempat untuk rapat, termasuk untuk agenda tanggal 19 Agustus (sidang paripurna HUT) Jabar,” kata Taufik.

Saksikan video menarik berikut ini:


Klaster Perkantoran Diduga Dari Mobilitas Pegawai di Luar Kantor