Polisi Gelar Razia Kelompok Intoleran di Solo

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Polisi Gelar Razia Kelompok Intoleran di Solo


JawaPos.com–Tim gabungan Polres Kota Surakarta, Satuan Brimob, dan Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah, menggelar patroli berskala besar dan razia. Kegiatan tersebut dilakukan di daerah yang diduga menjadi kantong kelompok intoleran di wilayah Solo.

Pasukan aparat keamanan gabungan yang terdiri dari personel Satuan Sabhara, Reskrim, Intelejen, dan didukung Direktorat Sabhara serta Brimob Yon C Surakarta, dengan bersenjata lengkap langsung bergerak dari Mapolresta Surakarta menuju ke lokasi dengan mengendarai motor. Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombespol Ade Safri Simanjuntak, kegiatan rutin yang ditingkatkan berupa patroli berskala besar dan razia itu dilakukan berdasar laporan masyarakat. Razia dilaksanakan di kantong-kantong kelompok Intoleran di kawasan Mojo, Sangkrah, Gandekan, dan sekitarnya.

”Kami menerima banyak laporan dari masyarakat bahwa daerah ini, sering dijadikan tempat berkumpulnya kelompok-kelompok yang kerap meresahkan,” kata Ade Safri Simanjuntak seperti dilansir dari Antara.

Petugas melakukan menyisir satu per satu ke lokasi yang diidentifikasi sebagai lokasi kantong-kantong kelompok yang kerap melakukan tindakan sweeping, intoleransi, kekerasan, dan premanisme. Polisi memeriksa sejumlah kendaraan dan orang yang dicurigai membawa baik senjata api, senjata tajam, maupun bahan peledak.

Tim gabungan dari kepolisian dengan senjata lengkap sebanyak 120 personel yang diturunkan, dan terbagi menjadi tiga tim. Setiap tim terdiri atas 40 personel dalam kegiatan razia di Kota Solo.

Kapolres mengatakan kasus anarki yang dilakukan kelompok intoleran di Kampung Metodranan Semanggi, Pasar Kliwon Solo, Jateng, pada Sabtu (8/8) petang, menyebabkan tiga orang korban terluka dan sejumlah barang rusak. Kejadian tersebut, berawal saat warga sedang menggelar acara midodareni atau tradisi doa bersama sebelum pernikahan. Namun mendadak, muncul puluhan orang yang mendatangi lokasi tersebut dan melakukan penganiayaan, pengeroyokan, dan perusakan.

Tim gabungan Polresta Surakarta, Polda Jateng, dan Mabes Polri kurang dari 24 jam berhasil menangkap tujuh orang dan lima orang di antaranya ditetapkan tersangka terkait kasus tersebut. ”Tidak ada ruang bagi kelompok intoleran di wilayah Surakarta, sehingga masyarakat terasa aman dan nyaman,” kata Ade Safri Simanjuntak.

Saksikan video menarik berikut ini:


Polisi Gelar Razia Kelompok Intoleran di Solo