Sebanyak 24 Sekolah Segera Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Solo

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sebanyak 24 Sekolah Segera Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Solo


JawaPos.com–Sebanyak 24 sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, segera melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) fase pertama yang dilaksanakan mulai Senin (22/3). Uji coba fase ini akan dilakukan selama satu minggu.

”Kalau sesuai Pak Wali kan PTM mulai Juli. Oleh karena itu, mulai Senin (22/3) fase pertama pembelajaran tatap muka ada di 24 sekolah. Tiga di antaranya yang dulu pernah mencoba simulasi pada November,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dwi Ariyanto seperti dilansir dari Antara di Solo.

Pada fase pertama tersebut, dinas pendidikan akan menitikberatkan pada pembiasaan perilaku anak di lingkungan sekolah. Pada uji coba itu, para siswa akan mengikuti pembelajaran selama tiga jam tanpa istirahat.

”Setelah itu, bergantian kelas yang lain. Standarnya hanya setengah kapasitas, maksimum 16 anak setiap kelas. Untuk kali ini baru diikuti siswa kelas sembilan tingkat SMP,” terang Dwi Ariyanto.

Disinggung mengenai dimulainya uji coba pelaksanaan PTM tersebut, menurut dia, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Solo mengalami penurunan signifikan.

”Prinsipnya kan meminta izin ke satgas. Yang paling utama adalah ada sejumlah indikator untuk mengukur persiapan sekolah, kesiapan menata ruang, protokol kesehatan, sarana dan prasarana penunjang termasuk cuci tangan pakai sabun. Ini diuji dinas agar memenuhi kriteria yang distandarkan. Kalau kesiapan sudah terpenuhi kami berikan izin PTM walaupun bertahap,” papar Dwi Ariyanto.

Sementara itu, jika fase pertama dapat dilalui dengan lancar, uji coba akan dilanjutkan fase kedua. Pada fase kedua, lanjut Dwi Ariyanto, jam pelajaran ditambah menjadi lima jam dengan satu kali istirahat.

”Pada fase ini akan disimulasikan saat istirahat boleh ke perpustakaan atau ke UKS dengan protokol seperti apa,” terang Dwi Ariyanto.

Sesuai dengan arahan satuan tugas, menurut dia, para siswa yang mengikuti PTM tersebut akan diidentifikasi tempat tinggalnya. Jika masuk zona hijau maupun kuning bisa mengikuti PTM. Namun, jika tempat tinggalnya masih zona oranye atau merah, disarankan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dulu.

”Selain itu, kalau siswa dalam kondisi sakit, terlepas diidentifikasi positif atau tidak, kami sarankan PJJ walaupun dia jadwalnya PTM. Guru juga begitu. Selain itu, kalau di tengah jalan ada guru atau siswa yang kena (positif Covid-19) ya sekolah ditutup sementara,” tutur Dwi Ariyanto.

Saksikan video menarik berikut ini:


Sebanyak 24 Sekolah Segera Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Solo