Jembatan Alalak Belum Diresmikan, Sudah Dilewati Rombongan Moge

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Jembatan Alalak Belum Diresmikan, Sudah Dilewati Rombongan Moge


JawaPos.com–Kabidhumas Polda Kalimantan Selatan Kombespol Mochamad Rifa’i menegaskan, polisi tak mengawal konvoi motor gede (moge) dari Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) di atas Jembatan Sei Alalak yang menuai kritik keras dari masyarakat.

”Jadi pengawalan dari titik start di Banjarmasin sampai ke lokasi jembatan itu dipimpin kapten ridernya bukan dari polantas,” kata Rifa’i seperti dilansir dari Antara di Banjarmasin.

Terkait keputusan rombongan moge bisa melintas di atas jembatan yang belum secara resmi dibuka itu, Rifa’i mengaku tidak mengetahui pasti. Namun dari laporan yang dia terima, pihak HDCI telah berkoordinasi dengan pihak proyek jembatan atau penanggung jawab di lokasi.

Menurut dia, rute mulai turun dari jembatan atau memasuki wilayah hukum Polres Barito Kuala, pengawalan dilakukan polantas hingga keluar menuju perbatasan Kalimantan Tengah antara Kecamatan Anjir Pasar dan Kapuas. ”Ini kan iring-iringan motor gede, jumlahnya juga tidak sedikit. Kalau kita lepas begitu saja pasti juga mengganggu lalu lintas yang lain, sehingga perlu dibantu pengawalan agar tidak terjadi insiden tak diinginkan,” jela Mochamad Rifa’i.

Kehadiran konvoi moge tersebut diakui Rifa’i dalam rangka menyalurkan bantuan masyarakat terdampak pandemi bertajuk Etape Borneo HDCI Indonesia Rally 2021. HDCI memulai misi kemanusiaan itu dari Sulawesi, yakni Makassar dan berakhir di Pontianak, Kalimantan Barat. Di setiap kota yang disinggahi rombongan menyalurkan bantuan.

Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Selatan segera meminta penjelasan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Kalimantan Selatan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait pengawasan Jembatan Sei Alalak yang kebobolan dilintasi pihak tertentu.

”Bagaimana pangkal persoalan dan terkait pengawasan di lapangan itu yang ingin kami cari tahu,” terang Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalsel Hadi Rahman.

Dia berharap pihak balai bisa benar-benar menjaga aset infrastruktur yang telah ditunggu-tunggu masyarakat Kalimantan Selatan sejak awal pembangunannya tiga tahun lalu.  ”Pengawasan harus ditingkatkan dan pastinya percepat jembatan dibuka seiring rampungnya pembangunan. Jangan sampai belum diresmikan penilaian masyarakat sudah macam-macam,” beber Hadi Rahman.

Hadi juga ingin mengetahui sejauh mana proses sertifikasi kelayakan jembatan yang menjadi alasan pihak balai belum berani membuka untuk dilintasi masyarakat umum. Kalau sudah siap untuk dioperasionalkan, segera diresmikan agar masyarakat bisa merasakan manfaat jembatan yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala tersebut.

Konvoi moge melintas di Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu viral di media sosial. Jembatan tersebut belum dibuka untuk umum lantaran menunggu peresmian oleh Presiden Joko Widodo secara langsung.

Masyarakat mengkritik keras perilaku moge melenggang mulus tanpa hambatan. Sebab, selama ini setiap hari harus terjebak macet melintasi Jembatan Sei Alalak 2 yang jadi jalur alternatif. Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter dibangun menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun.


Jembatan Alalak Belum Diresmikan, Sudah Dilewati Rombongan Moge