June 11, 2020 at 09:09AM - Mal serta Ritel di Sidoarjo Leluasa Buka, Disperindag Tetap Awasi -

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Mal serta Ritel di Sidoarjo Leluasa Buka, Disperindag Tetap Awasi

JawaPos.com – Aturan masa transisi menuju new normal juga menjadi perhatian pengelola pasar-pasar modern. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo M. Tjarda berharap masyarakat tidak terlalu euforia. Keleluasaan mulai diberikan. Namun, protokol pencegahan Covid-19 harus tetap diperhatikan.

Disperindag, lanjut Tjarda, akan rutin meninjau operasional ritel. Ada pengawasan. Secara rutin pula akan dilakukan evaluasi. ”Tapi, tetap ada batasan. Untuk supermarket, maksimal pengunjung 40 persen dari kapasitas,” terangnya.

Koordinator Wilayah Timur 1 Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) April Wahyu Widarti menyatakan, upaya ritel untuk pencegahan Covid-19 terus berjalan. Kelengkapan kebutuhan pencegahan juga dipenuhi. Hand sanitizer, pengecek suhu, dan tempat cuci tangan disediakan. Imbauan kepada setiap pengunjung juga ada. Bahkan, pengusaha siap menggelar rapid test untuk karyawannya.

”Sesuai dengan SE Mendag Nomor 12 Tahun 2020, ritel diminta untuk inisiatif rapid. Kami siap support itu,” terang April.

Aprindo juga tidak mempermasalahkan pembatasan pengunjung 40 persen. Sebab, pada masa pandemi ini, jumlah pengunjung memang sudah menurun. ”Bisa tembus 40 persen saja itu sudah bagus banget,” katanya.

Kemarin pengelola minimarket dan supermarket tersebut menemui Plt Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin di pendapa. Mereka meminta arahan bagaimana ketentuan operasional pada masa transisi pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Cak Nur, sapaan Nur Achmad, menyampaikan, seluruh ritel dan pasar modern boleh buka. Bahkan, restoran pun boleh buka dan bisa makan di tempat. ”Tempat duduknya diatur. Yang penting, protokol pencegahan Covid-19 jadi yang utama,” terangnya.

Sebab, dia tidak ingin perekonomian mati. Harus tetap bergeliat. Pemkab akan men-support untuk membantu menggelar rapid test di pusat-pusat perbelanjaan. Selain itu, pengawasan aparat di tempat perbelanjaan bakal tetap ada.

Cak Nur menambahkan, PSBB tahap ketiga telah selesai. Sidoarjo memutuskan untuk memberlakukan transisi. Tidak langsung new normal. Ada sejumlah penyesuaian. Dia menyebutkan, kurva persebaran Covid-19 di Sidoarjo sudah turun. Namun, pertambahan konfirmasi positif masih tinggi. Meskipun, pertambahannya tidak setinggi saat PSBB tahap kedua.

Karena itu, secara teoretis, lanjut dia, sebetulnya tidak boleh lepas dari PSBB. Perlu melewati masa transisi. ”Kami tuntaskan perbup-nya. Kami lebih ke transisi new normal. Belum new normal,” ujarnya.

Dalam masa transisi ini, filterisasi tetap dilakukan dengan menguatkan pos-pos di tingkat RT. ”Seluruh checkpoint di tempat umum dan jalan besar ditarik. Ditiadakan. Pengawasan di checkpoint kampung tetap,” kata Cak Nur. Yakni, pengawasan di tingkat RT, RW, dan desa. Desa menjadi sentral edukasi dan pengawasan. Dengan demikian, masyarakat tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Misalnya, meminta warga kembali jika tidak mengenakan masker.

”Ke mal, ke pasar, boleh bebas. Yang penting physical distancing dan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Mal serta Ritel di Sidoarjo Leluasa Buka, Disperindag Tetap Awasi