Doni Monardo Dorong Kampanye Protokol Kesehatan lewat Masjid

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Doni Monardo Dorong Kampanye Protokol Kesehatan lewat Masjid


JawaPos.com – Angka positivity rate nasional kini mencapai 13 persen. Angka itu jauh lebih tinggi dari standar WHO yang mematok hanya 5 persen. Peningkatan tersebut terjadi dalam waktu tiga pekan terakhir.

”Ini adalah peringatan tentang perlunya kewaspadaan bersama bahwa kita harus mampu menurunkan tingkat penularan di masyarakat. Kalau menurun, positivity rate akan turun juga. Mohon menjadi perhatian semua pihak, bukan hanya pemerintah,” kata Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito kemarin.

Hingga 30 Juli, pasien positif mencapai 106.336 kasus dengan 1.904 orang kasus baru. Diikuti dengan kasus sembuh yang bertambah 2 kali lipat, yakni 2.154 orang kasus baru dengan total 64.292 orang. Kemudian, kasus meninggal bertambah 83 orang sehingga menjadi 5.058 orang.

Meski angka positivity rate meningkat, fatality rate masih stabil di angka 4,8 persen. Sedangkan recovery rate menembus angka 60,5 persen. Berdasar analisis, Wiku menyebut bahwa sebagian peningkatan angka positivity rate itu berasal dari aktivitas mudik yang lazim dilakukan oleh masyarakat menjelang Idul Adha.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta perangkat daerah menyosialisasikan protokol kesehatan melalui pengeras suara di seluruh masjid. Sosialisasi program ”Seruan dari Masjid” itu dilakukan setiap selesai azan.

Kampanye itu telah disepakati ketua Satgas Covid-19 bersama Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta kemarin (30/7). ”Kirim dan sampaikan imbauan itu ke seluruh daerah,” kata Doni.

Sebelumnya, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla mengeluarkan surat Seruan dari Masjid yang berisi imbauan gerakan disiplin jamaah melawan Covid-19. Dalam surat tersebut, ada lima narasi yang telah disesuaikan dengan waktu salat wajib. Di antaranya, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak.

Seruan dari Masjid itu diharapkan dibacakan setelah azan dikumandangkan. Doni juga meminta agar pesan-pesan persuasif yang sudah dirangkum tersebut juga disampaikan dengan bahasa daerah setempat. Dengan begitu, maksud dan tujuannya dapat lebih dimengerti dan diikuti masyarakat setempat.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan telegram untuk meniadakan apel harian di seluruh polda dan polres. Serta, menerapkan sif kerja untuk tiap satuan wilayah yang berada di luar zona hijau. ”Kegiatan mengumpulkan personel berupa apel dan upacara sementara waktu ditiadakan. Kecuali sangat khusus diatur dengan memedomani protokol Satgas Covid-19,” terangnya.

Lalu, satker yang melaksanakan lima hari kerja atau delapan jam kerja sehari diminta melakukan pembagian jam kerja menjadi dua sif. Sif pertama pukul 07.00–15.00 dan kedua pukul 15.00–23.00. Sekaligus dapat melaksanakan tugas secara daring atau sesuai dengan situasi. ”Untuk satker fungsi operasional dalam pengaturan sistem kerja dilaksanakan secara khusus, selektif, dan akuntabel sehingga tidak mengganggu pelayanan ke masyarakat,” jelasnya.

Saat ini diketahui, persebaran Covid-19 di lingkungan Polri mulai terjadi. Sudah ada beberapa anggota Polri dan PNS di Mabes Polri yang dipastikan positif virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut. Sejumlah anggota masyarakat yang sempat berinteraksi juga terpaksa dites PCR akibat kejadian tersebut.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

 


Doni Monardo Dorong Kampanye Protokol Kesehatan lewat Masjid