Buka Lagi, Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jadi Arena Belajar New Normal

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Buka Lagi, Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jadi Arena Belajar New Normal


Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali dibuka kemarin setelah lebih dari empat bulan ditutup lantaran pandemi Covid-19. Pengelola kini menyiapkan sejumlah protokol agar pengunjung tetap tertib.

EDI SUSILO, Surabaya

”Yah, Ayah.. ayo ndelok harimau,” ucap M. Gibran kepada Yudi Pratama, sang ayah, di depan kandang elang bido, salah satu koleksi KBS, Senin (27/7). Sambil menarik tangan ayahnya, bocah berusia 5 tahun itu terus ngeloyor. Segera mengajak ayah dan Winda Ainun, ibunya, beranjak menuju kandang harimau.

Gibran sempat berhenti di kandang unta. Melihat hewan berpunuk yang sedang berdiri mengunyah. Tapi, hanya sebentar, dia pun kembali meminta pada ayahnya untuk menuju ke kandang harimau. ”Ayo Yah, harimau,” pintanya.

Sejak sebulan lalu, Yudi memang berjanji pada putra pertamanya itu. Dia ingin mengajak Gibran ke kebun binatang. Melihat hewan yang dia senangi, harimau. Kemarin keinginan bocah tersebut akhirnya terkabul.

”Itu lho harimaunya,” ucap Yudi. Gibran lantas mencari-cari. Sambil jinjit karena jarak harimau dengan tempat pengunjung lumayan jauh.

Raja hutan itu memang menempati kandang yang cukup lebar di KBS. Tahu putranya bingung, Yudi langsung menggendongnya. Bocah TK itu langsung diangkat ke pundaknya. ”Itu lho,” ucap Yudi sambil menunjuk. Gibran tersenyum puas.

Kemarin adalah pengalaman pertama Gibran datang ke KBS. Sehari sebelumnya, Yudi sebenarnya sudah datang ke lembaga konservasi itu. Namun, ternyata belum dibuka. Dari petugas yang berjaga, dia diberi tahu bahwa KBS baru buka Senin. ”Dari situ saya juga baru tahu kalau tiketnya online,” terang warga Putat Gede itu.

Pengalaman berbeda disampaikan Ahmad Sumarsono. Bersama anaknya, Aria Duta, dia berkunjung ke KBS karena ingin refreshing. Dia baru keluar rumah setelah menahan diri membatasi aktivitas di luar karena pandemi Covid-19.

”Saya ke sini karena sekalian mengerjakan tugas sekolah,” ucap Aria. Pelajar SMP itu mendapat tugas dari guru terkait aktivitas hewan. Mulai cara hidup hingga kesehatannya. ”Dapat tugas IPA ini,” terangnya.

Berbeda dengan kisah dua keluarga di atas, Nur Saadah harus menelan kecewa kemarin. Bersama tiga putranya, dia tiba di KBS pukul 08.40. Namun, dia tidak bisa masuk lantaran belum membeli tiket secara online. ”Saya ndak tahu kalau online,” ucap warga Sepanjang, Sidoarjo, itu.

Sepekan sebelumnya dia sudah datang ke KBS. Dia kecewa karena lembaga konservasi itu masih tutup. Dari informasi petugas, dia akhirnya tahu bahwa KBS dibuka mulai Senin. Datang kali kedua, Nur bersama tiga putranya harus kembali kecewa kemarin.

Kemarin kebun binatang dengan koleksi dua ribuan satwa itu kembali dibuka setelah ditutup sejak 17 Maret lalu akibat pandemi. Suasana masih relatif sepi. Dari total penjualan tiket, tercatat 87 pengunjung yang datang pada hari pertama pembukaan.

Masuk ke KBS, suasana di lembaga konservasi tinggalan kolonial Belanda itu terlihat berbeda. KBS tampak bersolek. Ada papan pentunjuk di setiap jalur sebagai pemandu pengunjung menyusuri setiap arena satwa. Ada titik pengunjung untuk melihat satwa. Bertulisan ”jaga jarak”.

Tidak hanya itu, di setiap simpang, petugas terlihat stand by. Lewat pengeras suara, mereka memandu pengunjung KBS agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Beberapa arena baru juga terlihat. Salah satunya kandang buaya yang terbuat dari kaca. Memungkinkan pengunjung bisa melihat secara jelas salah satu satwa purba itu. Beberapa spot tempat duduk juga terlihat baru.

Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Chairul Anwar mengatakan, persiapan menyambut dibukanya kembali KBS berlangsung selama dua bulan. Semua persiapan dibuat secara matang dan detail. Melibatkan berbagai instansi yang berkompeten.

Seluruh sarana dan prasarana serta layanan di KBS kini disulap sesuai dengan protokol kesehatan. Mulai masuk hingga keluar KBS, semua diperhatikan betul. ”Tiket pun hanya kami jual online,” ucapnya. Untuk menghindari kerumunan.

Pengunjung dibatasi. Senin sampai Kamis, misalnya, maksimal 1.500 orang. Dibagi menjadi dua sif. Antarsif ada jeda sekitar satu jam. Selama jeda, pengelola akan melakukan pembersihan area KBS. Juga melakukan evaluasi.

”Dalam soft opening ini, kami tidak profit oriented,” ucapnya. Itu bukan tujuan utama. Pengelola ingin dibukanya KBS saat ini justru sebagai sarana edukasi bagi warga untuk menyambut new normal.

Dengan protokol yang diterapkan pengelola, secara tidak langsung pengunjung dipaksa. Untuk menjaga diri dengan jaga jarak, kesehatan, dan kebersihan. ”Kami ingin KBS jadi tahap awal perubahan kultur di masyarakat,” ucapnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Buka Lagi, Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jadi Arena Belajar New Normal