Menko PMK Sebut Maqam Profesor Adalah Komitmen Terhadap Kemanusiaan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Menko PMK Sebut Maqam Profesor Adalah Komitmen Terhadap Kemanusiaan


JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong semua profesor atau guru besar perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan sumbangsih pemikirannya demi kepentingan kemanusiaan. Menurutnya, gelar profesor merupakan jenjang akademis tertinggi yang tidak sembarang orang bisa meraihnya.

“Saya kira maqam (kedudukan) tertinggi dari semua profesor adalah komitmen terhadap kemanusiaan. Setelah komitmen terhadap dirinya, bersumpah untuk menghabiskan seluruh kemampuannya, pengabdiannya, kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan dan untuk kepentingan ilmu itu sendiri. Kemudian berkembang menjadi kepentingan nasional, dan puncaknya adalah kepentingan kemanusiaan,” ujar Muhadjir, Senin (23/8).

Muhadjir memaparkan, masih banyak urusan kemanusiaan yang dihadapi bangsa Indonesia di usia ke-76 kemerdekaan Republik Indonesia. Selain masalah pandemi Covid-19 yang belum tuntas, menurut dia, masih banyak rakyat Indonesia yang belum merdeka secara substansi.

Mereka yang berada dalam jebakan kemiskinan ekstrem, kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi dengan baik, dan generasi muda yang terancam menjadi lost generation adalah cerminan masalah-masalah rakyat Indonesia yang belum terpenuhi hak-hak kemerdekaannya.

Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, tentunya butuh kekuatan yang besar. Tidak mungkin hanya mengandalkan satu kekuatan seperti dari pemerintah atau negara saja, tetapi perlu dukungan semua pihak.

“Termasuk tentu saja, saya sebagai Menko PMK berharap sekali kepada API dan seluruh anggota untuk memberikan masukan-masukan kepada Kemenko PMK,” ujarnya.

Diharapkannya, seorang profesor bisa menumbuhkan keprihatinan, mencurahkan pikirannya dan membantu mencari solusi dalam masalah kemanusiaan di Indonesia, serta mencari solusi untuk masa depan mereka yang belum mendapatkan hak-hak substansi kemerdekaannya. Utamanya, kata Muhadjir adalah masalah generasi muda yang terancam menjadi lost generation.

“Saya akan terus menunggu sumbangsih dari para profesor melalui API untuk pikiran-pikirannya yang jernih, dan pikiran-pikirannya yang terdepan dalam rangka mengisi kemerdekaan Indonesia,” pungkas dia.


Menko PMK Sebut Maqam Profesor Adalah Komitmen Terhadap Kemanusiaan