KBRI Qatar Tetap Minta WNI Jaga Prokes Meski Kasus Covid-19 Turun

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

KBRI Qatar Tetap Minta WNI Jaga Prokes Meski Kasus Covid-19 Turun


JawaPos.com – Pemerintah Qatar sejak (3/10) mulai melonggarkan kebijakan di masa pandemi Covid-19. Beberapa kebijakannya antara lain tidak mewajibkan penggunaan masker di ruang publik terbuka (outdoor) dan sekolah sudah diwajibkan menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Namun demikian, masker tetap wajib digunakan di pasar, pameran, sekolah, kampus dan rumah sakit, serta oleh mereka yang bekerja di ruang terbuka.

Kebijakan tersebut diputuskan setelah mempertimbangkan penurunan signifikan temuan jumlah kasus harian Covid-19 dan kesuksesan penyelenggaraan program vaksinasi nasional di Qatar yang telah berlangsung sejak (23/12/2020). Sejak (26/9), temuan kasus Covid-19 di Qatar berada di bawah kisaran 100 kasus tiap harinya dan hingga saat ini sebanyak 4.737.750 dosis vaksin telah diberikan kepada penduduk Qatar secara gratis. Vaksin yang digunakan adalah Pfizer dan Moderna. Sementara itu, booster vaksin sudah diberikan sejak (15/9).

Meski telah dilonggarkan, namun kesadaran penduduk untuk menjaga dirinya dari resiko terdampak Covid-19 telah terbangun dengan baik. “Sejak hari pertama pelonggaran kebijakan, penduduk Qatar terpantau masih disiplin mengenakan masker.” Ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 di Qatar, Chairil Anhar Siregar.

Sementara itu, KBRI Doha, Qatar melalui Satgas Penanganan Covid-19 di Qatar akan terus memberi perlindungan kepada WNI di Qatar. Salah satunya dengan terus meningkatkan kesadaran WNI agar tetap menjaga kesehatan dan memanfaatkan program vaksinasi nasional di Qatar secara optimal.

Kampanye kesadaran publik yang dilakukan KBRI Doha, Qatar ini bahkan telah berlangsung sebelum masa pelonggaran. Sejak dibentuk pada 23 Maret 2020, Satgas telah menyelenggarakan 9 webinar terkait Covid-19, dimana 4 webinar diantaranya diselenggarakan pada tahun ini.

Dalam webinar bertema “Gejala Demensia (Lupa, Linglung dan Perilaku Aneh) Saat & Setelah COVID-19” pada 17 September 2021 lalu dihadiri partisipan dari beberapa negara di berbagai belahan dunia. Tidak hanya dari Qatar, namun juga dari kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bekasi, Cirebon, Indramayu dan Palembang serta dari Malaysia (Kuala Lumpur), Alger (Aljazair), Uzbekistan (Tashkent), Mozambique (Maputo), Kuwait (Kuwait City), Myanmar (Yangon), Lebanon (Beirut), Vatikan, Chile (Santiago), Bosnia Herzegovina (Sarajevo), Australia (Melbourne), Portugal (Lisabon), Thailand (Bangkok) dan lain-lain.

Narasumber dalam webinar yang diselenggarakan bersama dengan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) dan komunitas peduli Alzheimer Indonesia (Alzi) Chapter Doha tersebut adalah Dr. Pukovisa Prawiroharjo, Ketua Majelis Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia. Duta Besar RI untuk Negara Qatar, Bapak Ridwan Hassan memberi sambutan dalam webinar dimaksud, dilanjutkan Presiden Indonesia Diaspora Network-Global, Ibu Kartini Sarsilaningsih dan Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia Timur Tengah, Dr. Iqbal Mochtar.

“Webinar yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan bulan Alzheimer sedunia tersebut merupakan bentuk konkret kolaborasi pemerintah, dalam hal ini KBRI Doha, dengan komunitas masyarakat Indonesia di Qatar supaya terus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya Covid-19.” ujar Dubes Ridwan.


KBRI Qatar Tetap Minta WNI Jaga Prokes Meski Kasus Covid-19 Turun